Sunday, August 3, 2025
Home Blog Page 74

9 Curug yang Mempesona di Bandung dan Sekitarnya

BANDUNG, infobdg.com – Curug dalam Bahasa Sunda artinya adalah air terjun. Di Bandung maupun daerah sekelilingnya merupakan gunung-gunung yang punya banyak sekali objek wisata berupa air terjun. Berikut ini 9 curug yang wajib kita kunjungi di Bandung dan sekitarnya.

1. Curug Dago

Tempatnya sedikit tersembunyi di Kampung Curug Dago, Kecamatan Cidadap Bandung, aksesnya dekat dengan Terminal Dago. Curug ini masuk dalam kawasan Taman Hutan Raya (THR) Djuanda. Diantara objek wisata di THR Djuanda, Curug dago ini paling jarang dikunjungi. Terletak di ketinggian sekitar 800 m di atas permukaan laut, Curug Dago juga menyimpan jejak sejarah bagi Kerajaan Thailand. Tak jauh dari lokasi air terjun, terdapat dua prasasti batu tulis peninggalan sekitar tahun 1818. Menurut para ahli sejarah, kedua prasasti tersebut konon merupakan peninggalan Raja Rama V (Raja Chulalonkorn) dan Raja Rama VII (Pradjathipok Pharaminthara) yang pernah berkunjung ke Curug Dago.

2. Curug Malela

Desa Cicadas Kec. Ronga, Kab. Bandung Barat Keindahan Curug Malela akan menghilangkan rasa lelah selama perjalanan. Saking indahnya, curug ini dijuluki dengan istilah Niagara Mini di ujung barat Bandung. Dijamin terpesona! Curug Malela adalah sebuah curug cantik di Kampung Manglid, Desa Cicadas, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat. Untuk mencapai curug tersebut diperlukan perjuangan yang tidak mudah. Anda harus menempuh waktu perjalanan sekitar 3 jam hingga memasuki Perkebunan Montaya, di ketinggian 1000 mdpl.Curug Malela memiliki lebar 70 meter dengan ketinggian 60 meter. Nama Malela sendiri berasal dari nama tokoh masyarakat sekitar, yaitu Prabu Taji Malela. Makam tokoh ini bisa ditemui di atas tebing sebelah kanan curug.Tebing yang konon usia bebatuannya ini berkisar 5 hingg 10 juta tahun ini, terbentuk akibat letusan Gunung Api Purba yang dulu banyak terdapat di selatan Bandung.

3. Curug Jompong

Jl. Balakasep Kaler, Soreang Kab. Bandung. Curug ini sebenarnya sangat indah, namun sampah-sampah yang membuatnya menjadi kotor. Belum lagi adanya wacana pemangkasan curug jompong untuk mengatasi banjir cilencang yang kerap terjadi menjadi Curug satu ini sering terabaikan.

4. Curug Maribaya

Curug Maribaya terletak di Desa Maribaya, Lembang Kab. Bandung Barat. Curug omas adalah salah satu daya tarik dikawasan Maribaya.

5. Curug Penganten

Curug Penganten terletak di Parongpong, Kab Bandung Barat, berada di ketinggian 1050 mdpl dan memilki ketinggian terjunan air sekitar 50 meter dengan jatuhnya air terlihat seperti kristal berkilauan ditimpa sinar matahari. Curug Panganten berada di wilayah wisata alam katumiri. Tempat wisata ini berada di Jalan Raya Cihanjuang KM 5,56. Sebelumnya Curug Panganten ini bernama Curug Manglayang, tapi karena peristiwa sesuatu yang menjadi kepercayaan masyarakat disini (sepasang penganten mati bunuh diri dengan terjun atau versi lain hanyut oleh arus curug yang deras), maka curug ini dinamakan Curug Panganten.

6. Curug Siliwangi

Gunung Puntang, Banjaran – Kab. Bandung

7. Curug Cinulang

Curug Cinulang terletak di perbatasan Kab. Bandung & Garut, Tepatnya di Desa Sindulang Sumedang. Saking Indahnya, keindahan panorama Curug Cinulang ini pernah diabadikan dalam sebuah lagu pop Sunda karya Yayan Djatnika berjudul Curug Cinulang.

8. Curug Cimahi

Curug Cimahi terletak sekitar 10 km di Utara Kota Bandung di Jl. Kol Masturi ? Cisarua, Kabupaten Bandung Barat, tepatnya di kota Cimahi bisa anda temui setelah melalui jalan Sersan Bajuri ke arah Universitas Advent Indonesia menuju ke terminal Parongpong. Tinggi curug ini sekitar 75 meter. Salah satu curug yang sangat terjaga kebersihannya. Curug atau juga Air Terjun Cimahi ini, memiliki ketinggian sekitar 87 m, merupakan salah satu curug yang tertinggi di wilayah Bandung dan sekitarnya. Nama Cimahi berasal dari nama sungai yang mengalir di atasnya yaitu Sungai Cimahi yang berhulu di Situ (danau) Lembang dan mengalir ke Kota Cimahi. Curug ini berada di ketinggian 1050 m dpl dengan suhu di kawasan ini berkisar 18-22 derajat Celsius. Jika dilihat dari atas, curug ini memiliki dua tingkat dan termasuk yang unik. Sesuai nama-nya cimahi alias air cukup (bahasa Sunda), debit air terjun ini selalu sama, baik saat musim hujan atau pun kemarau. Namun, dibandingkan puluhan tahun lalu, debitnya jauh berkurang. Tak jauh dari Curug Cimahi dapat ditemui juga Curug Bugbrug dan Curug Panganten yang lokasinya tidak terlalu jauh dari Curug Cimahi ini.

9. Curug Tilu

Desa Gn Rahayu, Kec. Parongpong KBB.

Bidik Fun Photography for Kids

Perkembangan teknologi fotografi yang sangat pesat, dimana kamera digital saat ini sangat mudah diperoleh dan beragam jenisnya, sehingga akan mempengaruhi kualitas hasil karya. Kamera-kamera terbaru yang menawarkan kemudahan dalam hal pengoperasian, sehingga setiap orang bisa dengan mudah melakukan pemotretan. Dapat dikatakan bahwa penggunaan kamera kini menjadi begitu egaliter, karena dapat menembus semua lapisan masyarakat. Kehadiran kamera yang menyatu dengan telepon genggam (handphone) berimplikasi mudahnya orang dalam memotret termasuk anak-anak kecil. Kamera kemu-dian menjadi kebutuhan penting untuk merekam diri sendiri atau peristiwa yang dialaminya. Kemudahan dalam merekam objek tentunya tidaklah sebatas melakukan pemotretan semata seperti yang dilakukan oleh para pengguna kamera handphone, namun harus diimbangi dengan pemahaman teknik, pengaturan komposisi, penyinaran yang tepat dan lain-lain.

Kemunculan kamera berdampak bukan hanya pada penggunanya, namun pada ruang lingkup bidang fotografi. Secara praksis ruang lingkup fotografi telah banyak digunakan pada berbagai bidang mencakup ilmu pengetahuan, teknik, seni, dan keterampilan (science, engineering, art, and craft of producing images).

Begitu luasnya secara praktis dalam bidang fotografi kemudian dapatlah dibedakan ruang lingkupnya menjadi tiga bidang yaitu:

(1) fotografi komersial, untuk kebutuhan komersil dimana bagi program studi Desain Komunikasi Visual memberi pembekalan kepada mahasiswanya di samping pengetahuan seni dan mata kuliah fotografi media,

(2) fotografi jurnalistik berupa hasil perekaman suatu peristiwa untuk kebutuhan berita untuk keperluan media baik cetak maupun elektronik,

(3) fotografi seni dengan sajian imaji berupa ungkapan rasa atau representasi gagasan dari seorang fotografer. Demikian disampaikan oleh salah seorang dosen program studi Desain Grafis Fakultas DKV Universitas Widyatama, Asep Deni Iskandar, S.Sn., M.Sn.

Bidik Fun Photography for Kids
Salman (13 tahun) – “Beautiful Butterfly small”

Seiring dengan perkembangan teknologi kamera dan bidang fotografi, berpengaruh pada pertumbuhan komunitas. Sejak tahun 1924 kota Bandung telah menjadi pelopor kegiatan dunia fotografi di Indonesia, ketika sekumpulan orang yang suka dalam fotografi mendirikan Perkoempoelan Amateur Foto (PAF) Bandung. Perkumpulan sampai saat ini masih tetap eksis berperan walaupun telah berubah nama menjadi Perhimpunan Amatir Fotografi. Kini komunitas fotografi terus bermunculan setidaknya di kota Bandung saja telah berdiri + 70 komunitas fotografi. Komunitas fotografi beragam jenis misalnya Barudak Urban Light Bandung (BULB) yang mengkhususkan diri bereksperimen dengan menggunakan lampu sebagai alat bantu dalam menghasilkan karya seni fotografi. Komunitas lainnya melakukan eksperimen dengan membuat kamera-kamera sederhana sampai dengan berproses di kamar gelap yang menamakan komunitas lubang jarum. Di lingkungan kampus Widyatama ada komunitas fotografi MEGAPIXEL yang menampung berbagai personil dengan berbagai ragam bidang kepeminatan sekitar fotografi. Salah seorang personilnya saat ini telah mulai melakukan usaha sendiri dibidang fotografi, dimulai dari sekedar hobi akhirnya dapat menjadi kegiatan menghasilkan yang dapat diandalkan.

Charmaine Cintantya - "Mekar"
Charmaine Cintantya – “Mekar”
Bidik Fun Photography for Kids
Thirza (13 tahun) – “The Flowers Small”

Disisi lain ada komunitas yang mayoritas terdiri dari anak-anak berusia 7 sampai 14 tahun dalam komunitas Bidik Fun Photography for Kids. Prestasi yang membanggakan dari kelompok ini adalah salah satu personilnya telah melakukan pameran tunggal hasil karya fotografi. Bidik Fun Photography for Kids didirikan oleh Riadi Rahardja yang juga pengelola Inova Photography School. Berawal dari gagasan Riadi yang berniat membimbing anak-anak usia sekolah baik dari murid SD, SMP, SMA, dan yang setingkat lainnya, sampai dengan mahasiswa. Komunitas Bidik ini mempunyai aktivitas memberikan bimbingan yang berkaitan dengan teknik fotografi dengan cara teori di kelas maupun praktek. Sampai saat ini alumnusnya sudah banyak yang berkiprah di lingkungan fotografi bahkan ada yang berprestasi. Salah satunya adalah Martin Adrian yang menyukai foto-foto dan sangat tertarik sekali untuk mengetahui bagaimana menghasilkan karya yang bagus. Kalaulah kita melihat karya-karya fotografi yang dibuat oleh anak-anak ini menunjukan bahwa penggunaan kamera telah memasyarakat, dan cenderung menjadi gaya hidup. Menariknya, para fotografer belia ini mampu membuat karya fotografi seperti halnya dibuat oleh orang dewasa kebanyakan. Dalam hal penghadiran fakta mengenai subjek, baik secara teknis maupun pengaturan setiap unsur dalam bidang gambar, mereka sudah melakukannya dengan baik. Sebagian besar karya memperlihatkan bagaimana para fotografer belia memperlakukan kamera sebagai media representasi objektif. Mereka menggunakan kamera untuk merekam realitas, wujud dari suatu figur, alam benda, lanskap, atau apa pun yang ada di sekitar.

Bidik Fun Photography for Kids
William (10thn)- “Bintang Mulia’s Big Bubble Small”

Sebagai contoh kita lihat karya bertajuk Bintang Mulias Big Bubble yang dibuat oleh William Christopher. William memanfaatkan obyek yang teramat biasa, yaitu awan di atas gedung sekolah. Di latar depan awan dengan langit biru yang cerah ditampilkan sebuah gelembung balon besar berbentuk seperti buah pir. Ketika balon tersebut dihadirkan, gambar yang semula tidak ada keterkaitannya satu sama lain jika dipertemukan, menjadi gambar yang sekurang-kurangnya menyajikan ikon atau bahasa visual baru. Melalui karya berjudul Bintang Mulias Big Bubble tersebut, William mencoba mengajak yang melihat untuk memperhatikan awan di balik balon yang sedang terbang. Bisa jadi kita diajak berimajinasi melihat perubahan bentuk awan bersamaan dengan pergerakkan balon yang ditiup angin. Perlakuan terhadap objek pemotretan pun yang dimanfaatkan oleh para pemotret belia bukan hanya sekedar untuk pemenuhan representasi objektif. Kamera dijadikan media untuk merepresentasikan peristiwa yang teralami atau mengungkapkan gagasan-gagasan artistiknya. Dengan sajian isi berupa peristiwa, citraannya tidak lagi memperlihatkan keindahan bentuk visual berdasarkan konvensi.

Melalui suguhan keseluruhan karya dari Bidik Fun Photography for Kids, tentunya orang-orang dewasa dihadapkan pada kenyataan bahwa ketika anak-anak dibekali pengetahuan tentang cara memotret, mereka dapat menghasilkan karya yang baik seperti yang dibuat oleh para fotografer dewasa. Kenyataan lain yang diperlihatkan para pemotret belia ini pun bertenaga gugat, sekurang-kurangnya pada gaya perupaan yang dapat menjadi pendorong dalam berekspresi.

(ADE&EB)

HUT RI di Institusi Pendidikan Widyatama

Sekitar 300 Karyawan dan Dosen Universitas Widyatama memperingati perayaan hari kemerdekaan RI di Lapang Parkir Graha Universitas Widyatama, Minggu 17 Agustus 2014. Perayaan dibuka dengan upacara pengibaran bendera. Upacara dipimpin oleh Rektor Universitas Widyatama Dr. Islahuzzaman, S.E., M.Si., Ak., C.A.berlangsung mulai pukul 10.00 WIB. Kemerdekaan Indonesia diperoleh dengan pengorbanan nyawa para pejuang. Oleh karena itu, sungguh tidak layak jika kemerdekaan ini diisi oleh hal-hal yang biasa saja. Sebagai bangsa merdeka, Indonesia harus berkibar dengan prestasi. Dalam dunia pendidikan, kemerdekaan layaknya dimaknai sebuah kerja keras. Bukan hanya euphoria atas dilahirkannya sebuah prestasi, atau koreksi berlebih atas timpangnya sebuah sistem, tetapi keinginan luhur untuk membangun manusia Indonesia berwatak dan berkepribadian Indonesia adalah konsekuensi kemerdekaan yang harus dipikul oleh semua orang, khususnya pendidik. (20 Agustus 2014).

Dosen Akuntansi Widyatama Lolos SIM-LITABMAS DIKTI

Lolos SIM-LITABMAS DIKTI

Direktorat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (Dit Litabmas) melalui aplikasi SIM-LITABMAS DIKTI menyatakan pengusul Bantuan Seminar Luar Negeri dari Universitas Widyatama LOLOS mendapatkan bantuan.

Bantuan tersebut atas nama INTAN OVIANTARI, S.E., AK., M.S., AK. dengan paper “Interaction Effect of Management Control Systems and Process Quality Management on Product Quality Performance”, yang akan dipresentasikan pada The 4th International Conference on Accounting and Finance (AF 2014), tempat & pelaksanaan Phuket, Thailand, 28-29 April 2014 mendatang. SELAMAT kepada saudara Intan atas prestasinya dan selanjutnya presentasikan dengan sebaik-baiknya dan pertanggungjawabkan hasil kegiatan tersebut. Semoga keberhasilan ini dapat menjadi pemacu bagi civitas academica. (18 Maret 2014)

PEMKOT Bandung & Universitas Widyatama Peringati “Earth Day”

PEMKOT BANDUNG dan UTama Bebersih Sungai Cidurian

Kota Bandung memiliki 46 Sungai dan anak sungai dengan 16 sungai prioritas Sub DAS Citarum, 6 Sub DAS Citarum tersebut merupakan titik pantau ADIPURA yang terdiri dari Sungai Cikapundung, Sungai Cikapundung Kolot, Sungai Cidurian, Sungai Cibeureum, Sungai Citepus dan Cicadas. Kondisi status mutu kualitas air sungai pada umumnya berada pada kelas IV dengan posisi tercemar berat. Melihat kondisi tersebut PEMKOT Bandung mencanangkan kegiatan Gerakan Sungai Bersih, sebagai salah satu upaya preventif dalam memperbaiki kualitas air sungai dan kualitas lingkungan sekitar sungai. Titik lokasi pelaksanaan Gerakan Sungai Bersih di Sungai Cidurian lokasi 500 m ke hulu dan 500 ke hilir dari titik lokasi Universitas Widyatama, Kecamatan Cibeunying Kidul,

Kelurahan Sukapada. Harapan dari kegiatan Gerakan Sungai Bersih :

  1. Mensinergikan serta menguatkan program dan kegiatan secara terpadu dalam hal pengelolaan sungai.
  2. Sebagai ajang pembinaan dan informasi kepada seluruh elemen pegiat lingkungan dalam hal pelestarian lingkungan hidup.
  3. Memberikan pesan moral kepada seluruh elemen pegiat lingkungan tentang pentingnya fungsi sungai.
  4. Terbentuknya river guard sepanjang sungai dalam mengawasi pengelolaan sungai secara terpadu.
  5. Gerakan Sungai Bersih agarterus berkesinambung sehingga tercipta kondisi lingkungan sungai yang baik dan lestari.

 

Gerakan Sungai Bersih ini dilakukan secara serentak bersama yang dikoordinir oleh BPLH Kota Bandung serta didukung oleh instansi terkait, yang terdiri dari Universitas Widyatama, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemakaman dan Pertamanan, Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Kesehatan, PD Kebersihan, PDAM, Unsur masyarakat, TNI/POLRI, Siswa-siswi SMA/K Kota Bandung dan Mahasiswa Internasional yang terdiri dari Komunitas AIESEC, dan Komunitas Sungai serta Tokoh Masyarakat sekota Bandung. (19 Juni 2014)

Atalia Praratya Kamil Bersama Suami Membangun Bandung

Atalia Praratya Kamil

Sebelumnya, Komunita belum banyak tahu mengenai kiprah Atalia. Siapa sesungguhnya Atalia yang nama lengkapnya Atalia Praratya Kamil atau biasa dipanggial Lia Kamil. Sosok ini semakin jelas ketika ia hadir di Universitas Widyatama. Kehadirannya mewakili Walikota yang nota bene suaminya untuk membuka acara peringatan Earth Day dan deklarasi Gerakan Sungai Bersih di kota Bandung sekaligus bebersih sungai Ciduarian, bulan Juni lalu.

Dalam sambutannya Lia Kamil menyebutkan Kota Bandung memiliki 46 Sungai dan anak sungai dengan 16 sungai prioritas Sub DAS Citarum. Enam (6) Sub DAS Citarum tersebut merupakan titik pantau ADIPURA yang terdiri dari Sungai Cikapundung, Sungai Cikapundung Kolot, Sungai Cidurian, Sungai Cibeureum, Sungai Citepus dan Cicadas. Kondisi status mutu kualitas air sungai tersebut pada umumnya berada pada kelas IV dengan posisi tercemar berat.

Kegiatan Gerakan Sungai Bersih yang dirintis kota Bandung, merupakan salah satu upaya preventif dalam memperbaiki kualitas air sungai dan kualitas lingkungan sekitar sungai. Titik lokasi pelaksanaan Gerakan Sungai Bersih ini di Sungai Cidurian lokasi 500 m ke hulu dan 500 ke hilir dari titik lokasi di Universitas Widyatama, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kelurahan Sukapada.

 

Harapan dari kegiatan Gerakan Sungai Bersih :

  1. Mensinergikan serta menguatkan program dan kegiatan secara terpadu dalam hal pepengelolaan sungai,
  2. Sebagai ajang pembinaan dan informasi kepada seluruh elemen pegiat lingkungan dalam hal pelestarian lingkungan hidup,
  3. Memberikan pesan moral kepada seluruh elemen pegiat lingkungan tentang pentingnya fungsi sungai,
  4. Terbentuknya river guard sepanjang sungai dalam mengawasi pengelolaan sungai secara terpadu.

Gerakan Sungai Bersih bisa terus berkesinambungan sehingga tercipta kondisi lingkungansungai yang baik dan lestari. Gerakan Sungai Bersih yang dikoordinir oleh BPLH Kota Bandung dilakukan serentak serta didukung oleh instansi terkait, yaitu: Universitas Widyatama, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemakaman dan Pertamanan, Dinas Bina Marga dan Pengairan, Dinas Kesehatan, PD Kebersihan, PDAM, Unsur masyarakat, TNI/POLRI, Siswa-siswi SMA/K Kota Bandung dan Mahasiswa Internasional yang terdiri dari Komunitas AIESEC, dan Komunitas Sungai serta Tokoh Masyarakat sekota Bandung.

Lia Kamil adalah sosok yang ramah, jelita, terbuka dan lincah. Demikian kesan yang terpancarkan dari sosok Atalia Praratya Kamil. Dibalut hijabnya yang anggun, bisa ditebak Lia memiliki cita rasa berbusana. Dijumpai saat wawancara, Lia begitu antusias saat berbicara tentang kota, memperbaiki kualitas air sungai dan kualitas lingkungan sekitar sungai. Sejauh ini, Lia begitu menikmati kegiatannya di perusahaan Urbane Indonesia sebagai jasa konsultan perencanaan, arsitektur dan desain yang dia dirikan pada tahun 2004, bersama suaminya Ridwan Kamil.

Lia sejak awal menduduki posisi direktur administrasi dan keuangan, dengan tugas profesional. Di awal perusahaannya membangun reputasi secara komersil. Kini Urbane fokus pada memba- ngun masyarakat miskin kota. Lia Kamil juga aktivis di LSM Ciptadewi yang bergerak dalam peningkatan dan pemberdayaan perempuan, khususnya dalam mengatur finansial keluarga. Juga aktif menjadi host di TV lokal, siaran radio dan menjadi MC.

Setelah dipinang Ridwan Kamil, ia diboyong ke Amerika untuk mendampingi sang suami yang bekerja sekaligus kuliah S2 di University of California, Berkeley. Seperti layaknya pasangan yang baru menikah, perekonomian mereka pun belum semapan saat ini. Bahkan, Lia pernah memiliki pengalaman bekerja di sebuah restoran di Indonesia.

New York. Pengalaman jatuh bangun itulah yang melahirkan motivasi untuk kembali ke Setelah suaminya menjadi Walikota Bandung, Lia lebih bersemangat ketika bercerita tentang pembangunan masyarakat Kota Bandung, khususnya yang berkaitan dengan permasalahan sosial dan lingkungan. Niat membangun Kota Bandung bersama suaminya, menyebabkan ia ikut terjun total dan menyatu dengan masyarakat. Pembangunan lingkungan dengan pendekatan keluarga, adalah hal yang akan saya sentuh, tegasnya.

Atalia Praratya Kamil Bersama Suami Membangun Bandung

Keturunan Penghulu Bupati Bandung

Lia Kamil masih keturunan Penghulu Bupati Bandoeng, Raden Haji Abdullah. Ia cucu dari Pendiri Bandung. Sebagai keturunan Pendiri Bandung tentunya keberadaan Lia secara tidak langsung semakin memacu Emil (Ridwan Kamil) memperbaiki dan membangun Bandung. Hal ini pernah ditegaskan Emil di suatu kesempatan. Emil mengaku adanya darah keturunan pendiri Bandung yang mengalir pada istri dan kedua putra-putrinya semakin memotivasi untuk memberikan yang terbaik bagi Kota Bandung. Lia pun menegaskan meskipun kendalanya luar biasa, tapi tekad suaminya sangat kuat bekerja untuk Bandung.

Meskipun keduanya sibuk berkegiatan membangun Bandung. Namun setiap pagi, Atalia menyempatkan diri untuk menyiapkan sarapan untuk Emil. “Biasanya nasi goreng atau bubur. Buat stamina juga,” ujar perempuan yang kerap menyapa Emil dengan sebutan cinta ini. Lia pun mendukung kebiasaan Emil saat ini yang setiap hari bekerja memakai sepeda. Menurut Atalia, salah satu kebahagiaan Emil adalah ketika bersepeda. Ia berharap, Bandung di bawah kepemimpinan suaminya bisa lebih baik dan juara lagi. “Dia itu bekerjanya pakai hati. Insya Allah niat baik, hasilnya juga akan baik,” tandasnya.

(dari berbagai sumber)

Oppi Imam Hanafiah

Oppi Imam Hanafiah Alumni Bahasa Jepang Widyatama yang Sukses di Negara Sakura

Oppi mampir ke redaksi Komunita dan senang sekali menceritakan kehidupannya di Jepang. Berikut ini pengalaman Oppi saat berbagi dengan tim redaksi, Di Jepang kebetulan saya bagian humas dan komunikasi sehingga sering berkomunikasi dengan pihak lain (Kedutaan) sambil mencari peluang yang lebih baik. Saya mahasiswa masuk tahun 2007 ke Universitas Widyatama Diploma 3 mengambil jurusan Bahasa Jepang. Dan aktif di PRESMA 2009/2010. Awalnya kaget karena mahasiswanya hanya berjumlah 11 orang tetapi saya tetap mengambil hikmah supaya tetap eksis dan mencari banyak kawan baik itu di dalam maupun luar komunitas. Dari sebelas orang terjadi penyusutan alami sehingga menjadi 7 (tujuh) orang. Pada tahun kedua mendapatkan beasiswa yang cukup membantu.

Oppi Imam Hanafiah

Dalam berorganisasi aktif awalnya di Taekwondo dan Sepakbola. Walaupun menurut AD/ART tidak boleh tapi di tahun pertama saya sudah menjabat wakil ketua Senat mahasiswa di Fakultas Bahasa. Bukan karena pintar atau hebat tetapi karena kekurangan orang di Fakultas Bahasa. Tahun berikutnya saya terpilih menjadi Presiden Mahasiswa. Walaupun banyak pertanyaan mengenai kesibukan yang akan bertambah dan sebagainya tetapi alhamdulillah lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai angka 3,73. Yang sedikit miris adalah pemikiran bahwa apabila masuk ke dalam organisasi atau unit kegiatan mahasiswa maka kegiatan belajar akan banyak terganggu, karena justru dengan banyak kegiatan organisasi maka kita menjadi lebih pandai membagi waktu dan untuk urusan tugas-tugas dapat di kerjakan bersama dengan rekan yang lain. Inti dari berorganisasi adalah kita dapat menambah ilmu dalam bersosialisasi menghadapi banyak karakter. Ada beberapa hal yang cukup menyentuh hati saat berkuliah disini. Sebagai Presma yang dianggap dapat mewakili 3000-an mahasiswa justru saya kurang mampu untuk mengurusi keluarga kecil Prodi Bahasa Jepang yang hanya berjumlah 7 orang pada saat itu, selanjutnya 2 hari sebelum acara wisuda saya harus bertolak ke Jepang ke Bungkyo University untuk pemantapan belajar Bahasa Jepang disana, sehingga saya tidak pernah merasakan di wisuda. Pemantapan ini berlangsung sekitar 1(satu) tahun yang gunanya untuk syarat apabila akan langsung mengambil Strata-2 atau akan langsung bekerja mengingat saya bersekolah dari Diploma 3.

Selama sekitar 6 (enam) bulan tinggal di Tokyo bersama kakak yang bekerja disana sehingga bersyukur untuk urusan biaya hidup tidak terlalu berat mengingat biaya hidup yang tinggi sekitar 9 (Sembilan) juta rupiah perbulan untuk Apartemen saja. Karena rutinitas yang sangat padat maka saya hanya punya waktu senggang di hari Sabtu dan minggu apakah akan dihabiskan untuk bekerja paruh waktu atau ikut berorganisasi. Akhirnya saya memutuskan untuk ikut berorganisasi di PPI Sanpo bagian humas dan organisasi. Saat libur musim dingin juga bekerja paruh waktu di Perusahaan Ekspedisi bernama Yamato Kuremeko di saat malam sampai pagi lanjut bekerja juga di toko roti kala pagi sebelum berangkat kuliah.

Untuk mudah mendapatkan dulu N2 semacam Toefl bila disini (Indonesia) yang kerja minimal kerja paruh waktu harus memiliki dulu N2 semacam Toefl bila disini (Indonesia) yang kerja minimal kerja paruh waktu harus memilik dulu N2 semacam Toefl bila disini (Indonesia) yang struktur bahasa. Bedanya N2 di Jepang dengan di dititikberatkan dari penguasaan bahasa, menghafal struktur bahasa. Bedanya N2 di Jepang dengan di dititikberatkan dari penguasaan bahasa, menghafal Negara lain yaitu dalam hal komunikasi dan listening.

Kemudian bekerja di Perusahaan Provider di bagian marketing dan event organizer dimana saya menjabat sebagai Supervisor yang membawahi staf-staf yang berkantor di Indonesia. Dalam kontrak kerja tertera sesuai ijin tinggal di Jepang yaitu selama 3 tahun tetapi selama 1 tahun dengan mengikuti perkembangan jaman yang sangat cepat ini saya melihat bahwa sepertinya Perusahaan ini kurang berprospek kedepannya, maka saya meminta pindah pekerjaan. Sambil terus mencari dan berhubung network masih berjalan baik ke KBRI ternyata ada lowongan pekerjaan di Kedutaan dengan syarat harus memiliki SIM yang dengan kursus mengemudinya menghabiskan uang sebesar 30 (tiga puluh) juta rupiah. Karena kursus yang cukup mahal, saya akhirnya bekerja di Perusahaan yang mengurusi penyaluran tenaga kerja asal Indonesia sebagai pengajar serta pembimbing di daerah Kyutsu (Perusahaan Daihatsu dan Perusahaan perkapalan Yamaha) dan di Perusahaan ini diwajibkan memiliki SIM mengendarai mobil yang syukurnya di biayai Perusahaan saat kursusnya. Ada sekitar 60 arang TKI dan 100 mahasiswa yang saya bimbing di daerah Kyutsu tersebut. Selanjutnya saya melamar kerja di Perusahaan yang memproduksi paint untuk kendaraan seperti Daihatsu, Toyota, Nissan dan lainnya yang akan membuka cabang di Indonesia di daerah Ancol dan Purwakarta.

Apabila ditarik benang merah dari seluruh cerita saya saat interview di berbagai Perusahaan, kemampuan dan ketenangan saya dalam berkomunikasi dengan segala karakter dan sifat orang-orang semuanya saya dapatkan pada saat berkuliah di Universitas Widyatama ini dengan segala kulturnya dan saat saya giat berorganisasi yang pernah saya jelaskan tadi bahwa kita jadi handal dalam mempelajari karakter-karakter individu lain dan bagaimana cara untuk mena-ngani situasi tersebut.

Semua kegiatan yang saya jalani di Jepang memberi bekal dan pengalaman yang sangat luar biasa bagi saya.

Dengan karakter disiplin yang diterapkan di Negeri Sakura ini membentuk kepribadian disiplin yang kuat dalam pribadi saya. Hal ini memberikan pengaruh positif terhadap lingkungan di sekitar saya baik keluarga maupun teman-teman di lingkungan kerja. (Fe)

Pemimpin Baru Paradigma Baru

Ramainya pemilihan Ketua Lembaga Kemahasiswaan (LK) untuk masa bakti 2014/2015 telah selesai. Menghasilkan Raka Chicio sebagai Ketua MPM terpilih, M.Imam Wiryawan sebagai Presiden Mahasiswa terpilih, Linda Wulandani sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi, dan Rayendra Pangestu terpilih Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Bisnis dan Manajemen. Pada tanggal 27 Juni 2014, pemimpin terpilih dilantik untuk menjalankan Program kerjanya satu tahun ke depan. PLT Rektor Universitas Widyatama Prof. Dr. Davidescu Cristiana Victoria dalam sambutannya mengungkapkan bahwa mahasiswa perlu merubah paradigma berorganisasi, mahasiswa harus merubah mindset bahwa organisasi itu sangat penting tetapi tidak melupakan dunia akademis yang menjadi prioritas. Complement Certificate sebagai Poin Plus pendamping Ijazah Kelulusan sehingga mahasiswa mempunyai keahlian dan skill dalam berorganisasi. Kemudian rangkaian acara dilanjutkan oleh Presiden Mahasiswa terpilih dengan mengucapkan sumpah untuk staff inti PEMA, dan kemudian melantik Ketua SEMA terpilih. (27 Juni 2014)

Rektor Baru Universitas Widyatama

Pemilihan pimpinan di Universitas Widyatama bergema, di awali pemilihan Presiden Mahasiswa untuk masa jabatan ke depan, dilanjutkan pemilihan Rektor periode 2014 – 2018. Hasil Dr. H. Islahuzzaman, S.E.M.Si, Ak. CA. sebagai Rektor baru Universitas Widyatama (UTama) dari 9 (sembilan) kandidat rektor. Pelantikan Rektor terpilih bertempat di Audiotorium Universitas Widyatama tanggal 7 Juli 2014 yang dihadiri jajaran pimpinan dan civitas academica. Dalam visinya Rektor terpilih mencanangkan Menjadikan Universitas Widyatama sebagai Perguruan Tinggi Swasta yang Dikenal, Unggul, Mandiri, dan Berbudaya pada Tingkat Nasional di Tahun 2018″.
 
Unggul artinya UTama secara sadar mendidik mahasiswa agar sumberdaya manusia yang dihasilkan mampu bersaing di tingkat nasional, regional dan internasional. Dengan keunggulan ini, UTama diarahkan menjadi lembaga yang dikenal, khususnya dalam hal pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta pengembangan Ipteks. Mandiri artinya UTama memiliki otonomi dalam berbagai aspek, terutama dalam merencanakan dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, berkepribadian tangguh, percaya diri, dan berdaya saing tinggi, sehingga mampu mengembangkan diri secara mandiri. Berbudaya artinya UTama sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi diarahkan untuk menghasilkan sumber daya manusia yang mampu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kebenaran akademik. Misi yang diusung adalah:

a) Menjalankan Visi & Misi Universitas Widyatama berdasarkan pada Visi & Misi Yayasan Widyatama.

b) Menjalankan Tridarma PT yang bermutu dan menghasilkan lulusan yang memiliki moral dan integritas yang tinggi sesuai dengan tuntutan masyarakat.

c) Mewujudkan kualitas UTama berbasis Akreditasi BAN PT.
 
Untuk itu dipersiapkan 7 (tujuh) program kerja yaitu melaksanakan:

1) Visi, misi, tujuan dan sasaran, serta strategi pencapaian.

2) Tata pamong, kepemimpinan, sistem pengelolaan, dan penjaminan mutu.

3) Peningkatan kuantitas dan kualitas Mahasiswa dan lulusan.

4) Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber daya manusia (dosen dan karyawan).

5) Penyempurnaan dan pengembangan Kurikulum, pembelajaran, dan suasana akademik.

6) Perolehan Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sistem informasi yang memadai.

7) Peningkatan Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada masyarakat, dan kerjasama.
 
Agenda prioritas adalah:

1) Melakukan Reorganisasi.

2) Menyelesaikan Renstra 2013-2023.

3) Mengisi borang AIPT dan meningkatkan akreditasi BAN-PT.

4) Melaksanakan Seminar/Workshop yang berkaitan dengan SDM.

5) Peningkatan jabatan fungsional dosen.

6) Membina suasana akademik.

7) Mempersiapkan Laporan Tahunan.

8) Melakukan Pembinaan personil:

(a) jam pertemuan Rektor dan rapat rutin.

(b) Rapim Universitas dengan Yayasan untuk menerima dan membahas masukan-masukan dari Universitas.

9) Pembinaan karir dosen.
 
Karyawan, Dosen, serta Mahasiswa berharap dengan terpilihnya Pimpinan Baru, berkembang atmosfir baru serta inovasi – inovasi demi kebaikan Universitas. (July 8, 2014).

Berbagi Bersama di Acara Pekan Cahaya Al-Quran

Pekan Cahaya Al-Quran II

Pekan Cahaya Al-Quran II digelar di Universitas Widyatama merupakan kegiatan Yayasan Widyatama bekerjasama dengan Paguyuban Abdi Triyasa. Acara Cahaya Al-Quran kali kedua ini menghadirkan Muhammad Nurhadi (Cak Nur), Ustd. Syaeful Karim, Zulkifar La Ntoresano dengan MC Abu Marlo. Acara yang dilaksanakan pada tanggal 13 – 16 Juli 2014 ini, selain menyimak makna Al Quran, juga dilakukan pengobatan untuk warga masyarakat sekitar Universitas Widyatama. Sekitar 200 pasien mendapat pengobatan. Konsultasi bagi para orang tua dari putera/i penyandang Autis/anak berkebutuhan khusus (ABK) bersama Dr. Anne Nurfarina – Art Theraphy Center Widyatama. Dalam presentasinya, Dr. Anne menceritakan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus sehingga beliau terketuk hatinya untuk melakukan penelitian untuk Studi S3 nya tentang Anak Disabilitas dengan pendekatan media gambar dan mewarnai.

Kegiatan Pekan Cahaya Al-quran merupakan program CSR (Corporate Social Responsibility) dan pengabdian kepada Masyarakat. dengan membuka 10 Klinik kecil, bersamaan dengan rangkaian acara pekan cahaya

Al-Quran. Hari ke-4nya dilaksanakan pembagian sembako gratis yang dibagikan untuk warga sekitar yang kurang mampu. Ketua Yayasan, T. Ontowiryo A. berharap acara ini menjadikan nilai kedekatan antara masyarakat sekitar dan pihak civitas sekaligus menjadi nilai silaturahmi yang baik. (July 18, 2014).