Thursday, August 7, 2025
Home Blog Page 56

KODENA (Konferensi Desain Nasional) 2016

KODENA (Konferensi Desain Nasional) 2016
KODENA (Konferensi Desain Nasional) 2016

KODENA (Konferensi Desain Nasional) 2016 Asosiasi Desain Komunikasi Visual Indonesia. Agenda padat tapi menyenangkan, mulai dari Deklarasi Koperasi Kolaborasi Desainer Indonesia (KDI), sosialisasi progres Lembaga Sertifikasi Profesi DKV, Simposium hingga bahas SKKNI dan KKNI menuju penyusunan Kurikulum. Acara tersebut dilaksanakan di Gedung Pos Indonesia Jl. Banda Bandung, mulai tanggal 28-30 September 2016.

Seminar tentang KKNI, SKKNI, developing competencies dan kaitannya dengan sektor ekonomi kreatif. Narasumber: Bapak Bonardo Aldo Sihombing dari BNSP, Bapak Wawan Rusiawan Direktur Riset dan Pengembangan Ekonomi Kreatif dan Bapak Muchtar Azis dari Kemenaker.

Dr. Anne Nurfarina, S.Sn., M.Sn. Ketua Art Therapy Center Widyatama dan Dekan Fakultas Desain Komunikasi Visual dan Rudy Farid C. P, Drs., M.Ds. dosen FDKV Widyatama juga menjadi Pemateri (Lembaga Sertifikasi Profesi Desain Komunikasi Visual) dalam Konferensi Desain Nasional 2016 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Desain Komunikasi Visual (AIDIA). (Mktg)

 

 

Goresan Mimpi Desainer Muda Berprestasi

Goresan Mimpi Desainer Muda BerprestasiHadirnya Fakultas Desain Komunikasi Visual (FKDV) sebagai Fakultas “muda” dibandingkan dengan Fakultas lain yang telah lama berdiri, bukan berarti fakultas tersebut tidak memiliki prestasi. Nyatanya, Fakultas dengan dua program studi tersebut (Desain Grafis D4, dan Multimedia D3) sudah menciptakan lulusan-lulusan yang telah terserap dengan cepat oleh perusahaan lokal dan internasional. Didukung dengan fasilitas belajar yang lengkap dan modern, serta metode pengajaran yang inovatif sehingga para lulusan FDKV Widyatama pun dapat menjawab tantangan dunia usaha/kerja.

Kebutuhan tenaga ahli dalam bidang khusus ini memang masih tergolong kecil,namun dalam kuantitasnya yang minim bukan berarti mahasiswa desaindari Universitas Widyatama tidak memiliki”gaung”.

Goresan Mimpi Desainer Muda Berprestasi 2

Nandani Eka Mustopa, S.ST, merupakan alumni FDKV program studi Desain Grafis D4 Widyatama tepatnya wisuda pada 29 Mei 2016 Sebagai Wisudawan Lulusan Terbaik dan termasuk IPK Tertinggi: 3,81 (Cum Laude) serta Lulus Tercepat dalam Masa Studi 3 th.4 bin. 28 hari, bukan hanya predikat terbaik, saat masih menjadi mahasiswi tentu Nanda sapaan hangatnya merupakan mahasiswi yang aktif berorganisasi dan mengikuti berbagai kegiatan di kampus ataupun luar kampus, ia aktif sebagai Wakil Ketua Senat FDKV, ketua pelaksana pameran karya Arthentic 2014, tim kreatif Pemilu KM Utama, dan lain sebagainya, mahasiswi Desain Grafis ini memberikan prestasi dengan memenangkan Kompetisi pembuatan desain kreasi kartu ucapan natal 2015 dan tahun baru 2016 yang diselenggarakan oleh harian Kompas, khususnya dalam halaman kompas klasika (http://klasika.kompas.com/). Karyanya dimuat pada rubrik harian Kompas halaman 7, hasil karya tersebut dimuat tepat pada saat Yayasan Widyatama merayakan Milad atau Hari Ulang Tahunnya yang ke – 43 (3/1), karya tersebut menjadi salah satu hadiah terbaik juga bagi Universitas dan Yayasan Widyatama.

Goresan Mimpi Desainer Muda Berprestasi 3

Pada tahun 2013 mendapatkan hibah PKM-K (Program Kreatifitas Mahasiswa – Kewirausahaan) dengan judul (“create your own wall” www.gambardinding.com) yang dibiayai oleh DIPA Kopertis Wilayah IV Jawa Barat, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta mendapatkan beasiswa dari Yayasan Widyatama sebagai mahasiswa berprestasi dengan nilai IPK yang memenuhi syarat beasiswa prestasi,Nanda sebagai ketua kelompok dari dua temannya yang sama-sama dari FDKV Widyatama. Selain itu, prestasi di kelasnya pun gemilang, sampai diberikan kepercayaan menjadi asisten dosen Dr. Anne Nurfarina, S.Sn. M.Sn. (Dekan Fakultas Desain Komunikasi Visual) serta Nanda sering membantu desain dan sketsa project Alm. lndarsjah Tirtawidjaja dosen FSRD ITB dan FDKV Widyatama semasa ia masih ada.

Tugas Proyek Akhir Grafis yang telah digarap olehnya berjudul ” Perancangan Ulang Kemasan dan Media Publikasi Video Pembelajaran lnteraktif Seri Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) PP PAUDNI Regional 1 Bandung” juga dibiayai dengan mendapatkan bantuan pendidikan atau beasiswa dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menghantarkan Nanda mendapatkan nilai memuaskan dan lulus dengan karya baik.

Gadis yang sering memakai sepatu boots ini merupakan seorang entrepreneur muda, saat masih berkuliah saja sudah mulai belajar memiliki usaha pembuatan sketsa wajah, karakter dan gambar dinding atau mural. “Adapun harga yang biasa saya tawarkan tergantung kerumitannya, lumayan untuk menabung”, imbuhnya sambil memperlihatkan hasil karyanya. Nanda masih aktif hingga sekarang sebagai redaktur artistik, layout juga illustrator sketsa untuk majalah KOMUNITA Universitas Widyatama dengan timnya yang merupakan dosen FDKV Widyatama, yakni: Rudy Farid C. P,Ors.,M.Ds. dan Annisa Bela Pertiwi,S.Pd.,M.Pd. Selain itu, karya hasil tangannya dimuat dan dapat dilihat di media sosial pribadinya (@nandaniekam) yang namanya sering terlihat pada lembaran-lembaran hasil karyanya di majalah ini.

Baru-baru ini Nanda menjadi editor, desainer dan layouter buku “Dalam Kegilaan yang Rasional : Antologi Puisi Catatan Ramadhan 1433 In Memorian Satu Tahun lbu” yang ditulis oleh Didi Tarmidi,yang merupakan dosen Fakultas Bisnis dan Manajemen Widyatama.

Kini, Nanda yang juga lulusan SMAN 1 Majalengka ini sudah bergelar Sarjana dan akan melanjutkan pendidikan S2 disela-sela bekerja sebagai Executive Visual Communication Design di perusahaan konsultan bisnis PT. Resolusi lnternasional Consulting dan aktif sebagai pengajar les private gambar anak-anak di lingkungan ia tinggal untuk mengisi waktu luangnya.

Sebagai entrepreneur muda tentu Nanda juga menggarap brand usahanya sendiri yang dijalankan beserta keluarganya yaitu Nanda Mitra Group yang memiliki sub usaha diantaranya :1.Percetakan Nanda Mitra yaitu lini bisnis yang melayani jasa percetakan, desain grafis, stempel dan kerajinan pada bidang percetakan, 2. Nanda Mitra Farm adalah lini bisnis yang bergerak pada bidang usaha peternakan, pelayanan dan penjualan DOC, pullet dan telur ayam yang sekarang peternakannya kurang lebih sudah mencapai 7.000 ekor ayam akan terus ditingkatkan seiring permintaan yang terus meningkat pula, dan 3. Nanda Mitra Gallery merupakan lini bisnis dalam bidang sketsa dan kerajinan yang a kan terus nanda kembangkan sebagai kecintaan dan hobinya pada bidang seni dan desain. Belajar dan terus belajar dalam setiap langkah mewujudkan mimpi,tentu saja kekuatan doa dan ridho serta dorongan orang tua juga keluarga menjadikan saya seperti saat ini, imbuhnya.

Goresan Mimpi Desainer Muda Berprestasi 5

ltulah sepenggal goresan mimpi desainer muda berprestasi, yang akan terus menggoreskan cerita dan berusah mewujudkan mimpi-mimpi lainnya, bukan hanya ingin sekedar sukses tapi menjadi pribadi yang bernilai untuk diri sendiri dan orang lain, berpikir bukan hanya untuk bekerja sendiri tapi menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitarnya, mahasiswi inspiratif ini menjadi motor acuan bagi mahasiswa/i lainnya agar tetap berkarya, terlihat dari Nanda yang memiliki visi guna mencapai cita-cita ke depannya. Semoga kisah Nanda ini dapat menjadi motivasi bagi mahasiswa/i lainnya. Tetap berkarya demi Indonesia Hebat. (Mktg_ Y.Rama)

Goresan Mimpi Desainer Muda Berprestasi 6
Beberapa contoh llustrasi gambar manual/ digital dan desain hasil karya NANDANI EKA MUSTOPA, S. ST.

Pusat Karir Universitas Widyatama Kordinator Sifat Karir Wilayah Jawa Barat

Pusat Karir Universitas Widyatama
Pusat Karir Universitas Widyatama Koordinator Pusat Karir Wilayah Jawa Barat

Berdasarkan surat tugas nomor 1520 B3.4/KM/2016 Dari Kementerian Riset dan Teknologi Oirektorat Pembelajaran Dan Kemahasiswaan tanggal 7 September 2016 maka Pusat Karir Universitas Widyatama ditunjuk sebagai Koordinator Pusat Karir Wilayah Jawa Barat bagi pemenang hibah pusat karir Dan pusat karir lanjutan (tracer study).

 

Dengan menjalankan amanah yang di berikan tersebut maka Pusat Karir Universitas Wiclyatama yang membawahi 42

perguruan tinggi pemenang hibah pusat karir mengundang semua pemenanghibah tersebut pada tanggal 28-29 September 2016 untuk silaturahmi sekaligus monitoring Dan evaluasi bagi perguruan tinggi pemenang hibah.Tujuan kegiatan ini adalah membantu Kemenristek Dikti Dalam memantau jalannya kegiatan hibah bagi pemenang hibah pusat karir dan pusat karir lanjutan (tracer study). (Mktg)

Seminar Pajak dan Permasalahan Perguruan Tinggi Swasta

Seminar Pajak dan Permasalahan Perguruan Tinggi Swasta

Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta (ABP-PTSI) bekerjasama dengan Yayasan Widyatama menggelar Seminar bertema “Seminar Pajak dan Permasalahan Perguruan Tinggi Swasta (PTS)”. Peserta adalah perwakilan PTS serta yayasan penyelenggara PTS se-Jawa Barat. Acata menghadirkan : Sekretatis Daerah Provinsi Jabat, Kepala Kanwil DJP Jabar I, Kepala Dinas Pendapatan Kota Bandung, General Manager PT. PLN Distribusi Jabar dan Banten, Ketua Koordinasi Peguruan Tinggi Swasta Wilayah N yang diwakilkan oleh Sekretaris, serta pejabat ABP-PTSI baik dari Pusat maupun daerah. Hadir Rektor Universitas Widyatama beserta jajarannya, Ketua Badan Pengurus Yayasan, dan Ketua Badan Pembina Yayasan Widyatama.

Ketua Badan Pengurus Yayasan Widyatama, Sri Lestari A Roespinoedji, S.H.dalam sambutannya menyambut hangat kerjasama dengan ABP-PTSI dalam rangka koordinasi dan sinergisitas antar institusi penyelenggara pendidikan swasta. Beliau berharap terbangun keselarasan diantara anggota asosiasi dalam membangun pendidikan tinggi berkualitas, khususnya dalam rangka menghadapi Asian Economic Community. Sementara itu, Drs. H. Sali Iskandar selaku Ketua ABP-PTSI Jabar dan Banten menjelaskan maksud dan tujuan pertemuan adalah sebagai mediasi antara penyelenggara pendidikan , Ditjen Pajak, dan pihak terkait lainnya perihal pembayaran pajak yang diterapkan kepada yayasan penyelenggaraan pendidikan.

“Bahwa penerimaan yayasan pendidikan di investasikan kembali untuk penyelenggaraan pendidikan. Hal ini sesuai dengan hakikatnya bahwa Yayasan merupakan lembaga nirlaba mengacu Undang-Undang Republik Indonesia No.16 tahun 2001 tentang Yayasan yang notabene tidak dikenakan pajak”, kata Sali menambahkan. Forum yang diadakan oleh ABP-PTSI ini memediasi pihak : pemerintah Provinsi Jawa Barat dan kota Bandung, Ditjen Pajak, PLN dengan PTS agar mencapai saling pemahaman dengan output yang maksimal.

Sumber

Selamat Jalan Bapak lndarsjah Tirtawidjaja

bpk.indarsjah TirtawidjajaSegenap Civitas Akademika Universitas dan Yayasan Widyatama mengucapkan Duka Cita atas meninggalnya Bapak Drs.Indarsjah Tirtawidjaja atau Pak Ii, akrabnya panggilan Almarhum khas dengan perawakanyayang bersahaja. Beliau adalah dosen Fakultas Desain Komunikasi Visual Universitas Widyatama dan DKV ITB meninggal dunia Selasa 23 Agustus 2016 pada jam 22.15 di RS.Boromeus Bandung. Dedikasi beliau sebagai penggiat pendidikan DKV-lah yang akan membekas hingga generasi generasiselanjutnya. Semogaamal ibadah almarhum diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini. Amiin.

Beliau tercatat sebagai pengelola pendidikan DKV yang handal di Indonesia dan turut serta merancang banyak cetak biru konsep pendidikan serta kurikulum di beragam sekolah tinggi dan universitas yang memiliki program DKV di seluruh Indonesia, seperti STDKV Widyatama, ITENAS, UNPAS, STISI, STIDI,

serta terkini Universitas PembangunanJaya (UPJ), dan termasuk DKV ITB sendiri yang beliau kawal memasuki era globalisasi sebagai Ketua Jurusan FSRD-ITB dari 1989hingga ?1995.(dgi.or.id)

Rempah Indonesia, Riwayatmu Kini

Rempah Indonesia, Riwayatmu KiniRempah salah satu kekayaan alam Indonesia. menjadi komoditas yang melegenda melalui jalur perdagangan dan perniagaan masa lalu. Rempah-rempah menjadi komoditas perdagangan mahal. dan penggerak utama ekonomi dunia pada abad 1B Masehi dan sebelumnya. Rempah merupakan komoditas utama dan paling berharga saat itu. Bayangkan saja. harga jual cengkeh hampir sama dengan harga emas batangan. Banyak sekali rempah khas Indonesia yang menjadi komoditas utama perdagangan. antara lain cengkeh, pala, kayu manis, lada, dan jahe.

Selamat Jalan Bapak Taufik Rachim

Innalillahi Wa Inna Ilaihi Roji’uun.

Alm.Taufik Rachim

Segenap Civitas akademika Universitas dan yayasan Widytama mengucapkan Duka atas meninggalnya Bapak Taufik?Rachim S.E., M.Si. dosen tetap Fakultas Bisnis hari Selasa 4 Oktober Semoga amal ibadah almarhum diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan mendapatkan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.Amiin. (Mktg)

 

Editorial

komunita Edisi 18 editorial

Sidang Pembaca
yang budiman,

Ada sebuah tanya RINDU. Dimana, kapan, dan bagaimana mahasiswa ? mahasiswa penggerak masyarakat dan pembangunan bertumbuh dan tersebar di negeri ini ? Tanya ini timbul melihat realita proses pembangunan wilayah yang didambakan masyarakat berjalan lambat mengingat kelangkaan kader-kader penggerak perubahan dan pembangunan di seantero negeri.

Gaya hidup mahasiswa kini sangat berbeda dengan mahasiswa dahulu. Mahasiswa tampak lebih hedonistik, pragmatik. Juga ramai di media massa ketika mereka melakukan tindakan-tindakan anarkis semisal : tawuran antar mahasiswa, perusakan kampus, perseteruan kepemimpinan mahasiswa tidak dengan nalar akademik, sepertinya dianggap biasa. Bahkan, sinyalemen anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Aboe Bakar Alhabsy membuat kita terkejut. Dalam diskusi ‘Hitam Putih Pemberantasan Narkoba ‘di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, 6 Agustus 2016 lalu, Alhasby mencatat jutaan mahasiswa terlibat penyalahgunaan narkoba (narkotik dan obat terlarang). Dari sekitar 7 juta mahasiswa, lebih dari 30% nya pengguna narkoba, bahkan diperkirakan 70% atau 4,9 juta mahasiswa terlibat penyalahgunaan narkoba.

Atas realita tersebut, negara mengalami kerugian mencapai Rp 50 triliun setiap tahun. Mirisnya, hal ini masih akan berlangsung, karena berdasarkan penelusuran Badan Narkotika Nasional (BNN) masih ada sekitar 30 ton narkoba yang lolos dan siap beredar di masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa.

Apakah ini salah satu bentuk “degradasi moral” generasi Y dan Z (kategori generasi mahasiswa kini) bangsa ini ? Generasi Y memang masih menggeliat, mencari kemapanan dalam bidang pekerjaan maupun pribadi, walau tidak dipungkiri beberapa sudah menjadi pimpinan perusahaan sejak usia muda. Sedang generasi Z, sekarang ini mempakan anak-anak muda yang rata-rata masih mencari jati diri, beberapa di antaranya sudah mempunyai penghasilan sendiri yang cukup besar terutama dari bidang seni.

Hilangnya idealisme membuat mahasiswa seperti kehilangan arah. Momentum-momentum setelah reformasi pun menjadi kehilangan jiwa di mana mahasiswa bisa berperan. Pasca reformasi, mahasiswa seperti kehilangan momentum. Mahasiswa seakan-akan tidak peduli lagi dengan nasib bangsanya, hanya ada segelintir mahasiswa yang masih peduli dan konsisten. Padahal mahasiswa juga insan akademik yang tentunya memiliki logika akademis serta intelektualitas yang dibutuhkan masyarakat. Agenda reformasi dan mahasiswa saat ini seperti berjalan sendiri ? sendiri. Tidak ada yang mengawal reformasi, padahal reformasi telah berjalan 18 tahun dan belum menunjukkan perbaikan berarti bagi masyarakat.

Benarkah sikap mahasiswa kini cenderung apatis dan terkungkung, karena sistem pembelajaran kampus yang menyekat mahasiswa dari persoalan masyarakatnya ? Benarkah sistem pembelajaran sekarang, membuat mahasiswa hanya mengejar nilai (indeks prestasi) dan hanya berpikir bagaimana caranya lulus cepat. Sehingga mahasiswa kehilangan daya kritis, mahasiswa tidak peka menangkap realitas sosiologis dan realitas psikologis yang terjadi dalam masyarakat. Mahasiswa menjadi kelompok elitis dan jauh dari masyarakat. Benarkah sistem pembelajaran kini hanya melatih mahasiswa menjadi kuli ? Bukan mahasiswa sebagai penggerak pembangunan atau agen perubahan ?

Jika sinyalemen ini benar, sungguh memprihatinkan dan tentunya menggerogoti potensi mahasiswa sebagai penggerak pembangunan dan agen perubahan yang sekaligus keberlanjutan bangsa ini. Menjaga potensi diri mahasiswa tentunya harus berangkat dari kesadaran mahasiswa itu sendiri sebagai salah satu komponen bangsa, sekaligus generasi penerus. Apapun peran mereka, sesuai dengan kompetensi keilmuan dan bidang yang digelutinya.

Mahasiswa mempunyai kewajiban untuk mengubah mentalitas hedonis dan pragmatis tersebut untuk kembali pada jati diri mahasiswa, yang mempunyai idealisme tinggi. Salah satu alternatif adalah dengan menghadapkan langsung mahasiswa pada masalah – masalah yang terjadi di masyarakat. Dengan menghadapkan langsung mahasiswa kepada masalah yang terjadi di masyarakat, mahasiswa diharapkan mampu menangkap realitas sosiologis dan psikologis masyarakat. Karena itu, Perlukah kita menggugat mahasiswa?

Sebuah riset kecil yang dilakukan IMM (Mahasiswa Muhammadiyah) membagi mahasiswa dalam lima karakter. 1) mahasiswa akademis, 2) mahasiswa romantik, 3) mahasiswa hedonis, 4) mahasiswa agamis, 5) mahasiswa organisatoris. Fragmentasi karakter mahasiswa tersebut tentunya menjadi keprihatinan bersama, apalagi jika memang komposisinya ke arah hedonis, akademis pragmatis. Serangkaian strategi pendidikan yang diluncurkan clan diimplementasikan pemerintah konon dirancang untuk melahirkan generasi emas Indonesia pada 2045.

Tetapi benarkah strategi pendidikan kini melalui membangunkan mahasiswa akan jati diri dan perannya ? Mahasiswa hams mulai sadar dan berperan menjadi human resources yang kompetitif serta memiliki dasar nasionalisme, dipadu dengan pengabdian.

Prof Intan Ahmad, Dirjen Belmawa – Menristekdikti mendorong Mahasiswa di era global saat ini jangan berorientasi pada gelar. Menurutnya, “lulusan PT seharusnya tak hanya pintar secara keilmuan, tetapi juga harus pandai berkomunikasi dengan orang lain. Memiliki kemampuan berbahasa asing, kritis, dan memiliki motivasi tinggi untuk sukses. Tuntutan peran besar inilah yang perlu dikreasi mahasiwa, karena hal-hal ini tidak dapat dipelajari di dalam pendidikan formal, non ? formal. Menjadi penentu ‘Generasi Emas’ adalah yang lebih penting. Berprestasi adalah pijakan awal yang harus diteruskan dengan pendidikan ‘soft skills’ agar dapat aktif dan bermanfaat bagi lingkungannya. Pendidikan bukan hanya … untuk menjadi Sarjana, tapi menjadi berpendidikan adalah mengetahui mana yang benar dan salah, ada ‘learning outcome ‘ dari hanya sekedar otak. Banyak lulusan PT pandai secara keilmuan, namun belum menjadi penggerak di masyarakat “.
 

 

Mahasiswa dan Regulasi Pemerintah

Membicarakan mahasiswa tentunya menggiring kita untuk memahami koridor regulasi yang berlaku, dari UUD?1945, UU, clan PP yang berkaitan dengan hal tersebut.Mengapa Karena mahasiswa adalah komponen bangsa yang bakal menjadi generasi penerus yang mengusung keberlanjutan, kesejahteraan bangsa ini. Mereka adalah salah satu leader yang akan mengisi kemerdekaan bangsanya serta menentukan arah bangsa ini ke depan.Apa yang diarur regulasi untuk mereka?

UUD1945:

Pasal 28C, ayat (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasarnya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan clan teknologi, seni clan budaya, demi meningkatkan kualitas hidupnya clan demi kesejahteraan umat manusia.

Pasal 31, ayat (1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, serta ayat (3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan clan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.

UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

Pasal 1, ayat 4 : “Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur,jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

Pasal 12, ayat (1) Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak: a. mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama; b. mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, clan kemampuannya; c. mendapatkan beasiswa bagi yang berprestasi yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya; d. mendapatkan biaya pendidikan bagi mereka yang orang tuanya tidak mampu membiayai pendidikannya; e. pindah ke program pendidikan pada jalur dan satuan pendidikan lain yang setara; f. menyelesaikan program pendidikan sesuai dengan kecepatan belajar masing-masing dan tidak menyimpang dari ketentuan batas waktu yang ditetapkan.

Pasal 12, ayat (2) Setiap peserta didik berkewajiban: a. men jaga norma-norma pendidikan untuk menjamin keberlangsungan proses? dan keberhasilan pendidikan; b. ikut menanggung biaya penyenggaraan pendidikan, kecuali bagi peserta didik yang dibebaskan dari kewajiban tersebut sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Perayaan HUT RI ke-71 Universitas Widyatama

Perayaan HUT RI ke-71 Universitas Widyatama

 

Rabu(l 7/8) Segenap impinan Yayasan dan Universitas Widyatama beserta civitas academica melaksanakan upacara bendera di lapangan parkir kampus tepat pukul 08.00 WIB. Pelaksanaan upacara ini sebagai bentuk penghormatan bagi para pahlawan yang telah mengorbankan darah, keringat dan nyawa bagi kepentingan bangsa dan Negara. Upacara berlangsung hikmat dengan Inspektur upacara Rektor

Universitas Widyatama, Bapak Dr. H. Islahuzzaman, S.E., M.Si., Ak., CA. Dalam sambutannya membacakan pesan Kemenristek, Inspektur

upacara menghimbau jajarannya untuk menauladani semangat juang para pahlawan, dengan tagline “Kerja Nyata”. Bangsa Indonesia harus tetap berjuang dan bekerja dalam pembangunan pendidikan lebih baik lagi.

Bekerja tidak lengkap apabila tidak dibarengi dengan berdoa maka dengan itulah kita harus menyelaraskan kerja dengan berdo’a. Acara ditutup dengan kumandang lagu-lagu kemerdekaan dari paduan suara mahasiswa Universitas Widyatama. (Mktg)