Thursday, August 7, 2025
Home Blog Page 29

Memaknai Profil Lulusan, Relevansi & Penganguran lulusan PT

Memaknai Profil Lulusan, Relevansi & Penganguran lulusan PT

Sidang Pembaca yang budiman

Masalah pengangguran lulusan PT (Perguruan Tinggi) merupakan momok bagi dunia pendidikan tinggi. Mereka berasal dari lulusan 4.670 PT setiap tahun. Laporan Statistik Kemenrintekdikti Tahun 2018 terdaftar 1.247.116 lulusan, dan diperkirakan tahun-tahun mendatang bakal meningkat. Karena jumlah mahasiswa terdaftar sekitar 8.043.480, sedang mahasiswa baru 1.732.308. Memang Tingkat penggangguran terbuka (TPT) per Februari 2019 berjumlah 6,82 juta. Kendati angka pengangguran cenderung menurun pada Februari 2016, namun bila dilihat dari tingkat pendidikan, lulusan diploma dan universitas makin banyak yang tidak bekerja. Sejumlah faktor yang dinilai menyebabkan peningkatan pengangguran terdidik tersebut, yakni keterampilan tidak sesuai kebutuhan, elcspektasi penghasilan & status lebih tinggi, serta lapangan kerja terbatas. (https://katadata.co.idfinfigrafik/2019/05/17).

Sementara itu, isu-isu global yang mempengaruhi pendidikan tinggi semakin nyata. Tahun 2050 atau 30 tahun ke depan dunia menghadapi masalah demografi, permintaan sumber daya terdidik dan profesional, globalisasi, serta perubahan ildim. Bahkan isu global di atas bergerak lebih cepat, dunia usaha dan industri sangat membutuhkan SDM profesional. Menghadapi itu, Indonesia mengusung visi baru pendidikan dan kebudyaaan, yaitu “terbentuknya insan serta ekosistem pendidikan dan kebudayaan yang berIcarakter”. Ketika saya mencoba menyelami hal tersebut. Suatu hari saya bertemu dengan pelaku usaha dan industri mereka mempertanyakan “profil lulusan PT” dengan IPK tinggi, tetapi dalam aspek kompetensi dan sikap kerja tidak tercermin mewakili nilai IPK tersebut. Ukuran IPK ternyata bukan cerminan yang setara atau mewakili. Fakta ini tentunya baru contoh. Apakah hal ini merupakan potret keseluruhan, sebagian kecil atau bahkan sebagian besar tentunya masih memerlukan kajian lebih luas dan mendalam.

Gambaran di atas, menjadikan insan pendidikan tinggi perlu memaknai apa sesungguhnya “Profil lulusan”, capaian pembelajaran (learning outcomes) dan apa sesungguhnya “Relevansi Pendidikan”, sebagaimana diungkap dalam kebijakan pendidikan tinggi. “Profil Lulusan? seharusnya dikembangkan dilandasi dua hal : a) analisis visi dan perkembangan keilmuan dan keahlian, b) analisis kebutuhan pasar dan pemangku kepentingan. Karena secara definisi “Profil lulusan” adalah “Peran” yang dapat dilakukan lulusan PT di bidang keahlian atau bidang kerja tertentu setelah menyelesaikan studi. Peran tersebut menunjuk pada suatu profesi (semisal : dokter, arsitek) atau pekerjaan khusus (semisal : manager perusahaan, prakthi hukum, akademisij atau bentuk kerja yang digunakan dalam beberapa bidang lebih umum (semisal : komunikator, kreator, leader) yang dirumuskan oleh Program Studi bersangkutan (Direktorat Belmawa – Dikti, 2019). Dengan landasan di atas diharapkan “profil lulusan” mendekati kebutuhan dunia kerja (dunia usaha dan industri). Sementara, “Relevansi Pendidilcan” adalah kesesuaian antara kemampuan/skills yang diperoleh melalui jenjang pendidikan tinggi dengan kebutuhan kerja (Ali, Mohammael 2009 Pendidikan untuk Pembangunan Nasional, Menuju Bangsa Indonesia yang Mandiri Dan Berdaya Saing Tinggi, Jakarta). Artinya kurikulum/program pendidikan tin haruslah disesuaikan dan relevan dengan tuntutan hidup ataupun kebutuhan dunia pekerjaan/dunia usaha dan industri (www.definisimenurutparaahli.com).

Konsekuensinya adalah bagaimana perguruan tinggi menetapkan dan mengembangkan profil lulusan, menyusun kurikulum, merancang capaian pembelajaran, serta melaksanakan proses pendidikan sehingga hasilnya sesuai rancangan, mendekati atau relevan dengan kebutuhan pekerjaan/persyaratan dunia kerja. Terdapat korelasi yang kuat dan langsung antara perguruan tinggi dengan dunia usaha & industri. Namun, antara keduanya secara nyata masih berjalan sendiri-sendiri, belum terhubung. Hal ini terjadi karena tidak ada sinergisitas, serta fungsi yang menjembatani komunikasi secara intens dan terstruktur. Bagaimana dunia usaha dan dunia kerja mendekatkan dan membuka diri terhadap perguruan tinggi. Demikian pula sebaliknya. Dampaknya, dunia usaha dan industri tidalc paham apa yang terjadi di dunia pendidikan tinggi dan sebaliknya perguruan tinggi tidak paham apa yang dibutuhkan dunia usaha dan industri.

Hubungan proaktif, interaktif, sistematis, dan konsisten di antara keduanya akan memberikan dampak pada efisiensi dan efektivitas dunia pendidikan, sekaligus dunia usaha dan industri, dalam peran yang berbeda. Sinergitas ini, selayaknya membangun sebuah ekosistem pendidikan tinggi & pelatihan yang saling menguatkan keduanya. “Perencanaan dan penyelenggaraan pendidikan tinggi harus ada kerjasama antara perguruan tinggi dan dunia usaha dan industri (semisal : Kadin), sebagaimana yang sudah diterapkan di negara-negara maju. Semisal Jerman, Jepang, bahkan yang terdekat negeri serumpun Malaysia bisa sebagai rujukan. Apakah konsep pendidikan tinggi sekarang sudah menuju arah tersebut ? Tampaknya kita masih perlu menunggu. Bila mengacu pada KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan SN DIKTI (Standar Nasional Pendidikan Tinggi) dengan rumusan yang ada dalam standar tersebut, juga referensi Rumusan kompetensi (dari hasil penelusuran alumni, pengguna lulusan, lembaga sertifikasi), serta Rumusan capaian pembelajaran (dari Asosiasi Profesi, Kolokium Keilmuan, Badan Akreditasi, serta program studi yang kredibel), maka Capaian Pembelajaran yang menggambarkan “Profil Lulusan” seharusnya bisa dicapai. Kita pahami bahwa unsur capaian KKNI adalah sikap dan tata nilai, kewenangan dan tanggungjawab, kemampuan kerja, serta penguasaan pengetahuan yang tentunya menggambarkan kualifikasi tertentu lulusan. Sementara deskripsi capaian SN DIKTI adalah sikap, keterampilan umum, keterampilan khusus, serta pengetahuan.

Namun masalahnya apakah semua sudah dilakukan dengan kesungguhan, sinergisitas, konsisten dan sistematis, sehingga terbangun ekosistem pendidikan tinggi berkelanjutan, yang melibatkan para pihak ? Fakta menunjukkan, bahwa intensitas keterhubungan dalam memaknai profil lulusan, relevansi pendidikan tinggi, dan pengangguran lulusan PT dari semua pihak sangat dibutuhkan. Tampaknya perlu bertanya kepada masing-masing pemangku kepentingan, yakni : dunia pendidikan tinggi serta dunia usaha dan industri. Dimanakah “ruangkosong” terjadi. Semoga. “Ruang kosong” ini diisi, dan harapan kita bersama bisa mewujud. Profil lulusan PT, Relevansi Pendidikan Tinggi dan Tingkat Pengangguran PT bukan lagi menjadi beban sejarah pendidikan kita. Wallahualam.

Vivat Widyatama, Vivat Civitas Academica, Vivat Indonesia dan Nusantara tercinta. Redaksi – Lili Irahali

Pemuda Bandung Ciptakan Astronaut dan 50 Aplikasi Mobile

Dilansir dari galamedianews.com – GEMAR mengulik teknologi, pemuda berusia 25 tahun asal Bandung sudah membuat 50 aplikasi mobile, salah satunya aplikasi wawancara virtual bernama Astronaut. Deni Rohimat nama pemuda Bandung tersebut. Deni merupakan seorang pemuda berbakat yang menggeluti bidang teknologi informasi. Kecintaannya terhadap dunia IT (teknologi informasi) mendorong Deni untuk terus belajar dan berkomunitas dengan sesama pecinta IT.

Bersama beberapa temannya, Deni mendirikan komunitas Android Developer Bandung (ADB), aktif di komunitas Code Android Indonesia di Facebook dan menjadi leader di Developer Student Clubs (DSC) Universitas Widyatama, Bandung. Kegemarannya ini membawa Deni untuk berkesempatan hadir di Google 1/0 2019 dan bertemu dengan developers dari seluruh dunia. (Hms – 05 Jull 2019)

 

RTM Widyatama Untuk Perbaikan Dan Peningkatan Mutu Pendidikan

Jum’at (12/7/2019) seluruh Pimpinan Yayasan dan Universitas Widyatama kembali menggelar Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) di ruang Seminar Gedung B lantai 6.
RTM tahun ini dihadiri top manajemen di lingkungan Universitas Widyatama sebagai penentu kebijakan di setiap lini, dengan tujuan agar top manajemen senantiasa meninjau sistem Manajemen mutu organisasi, dalam interval terencana, untuk memastikan kesesuaian berkelanjutan, kecukupan, efektivitas dan kesejajaran dengan arah strategis organisasi. Rektor Universitas Widyatama, Dr. H. Islahuzzaman, S.E., M.Si., Ak., CA menyampaikan agar seluruh sivitas fokus terhadap hal-hal yang disampaikan oleh PMW dalam RTM ini terutama dalam hal perbaikan dan pengembangan mutu Widyatama. Sementara itu Ketua Pelaksana Harian Yayasan Widyatama Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M.Si menuturkan prestasi Universitas Widyatama saat ini mendapat penilaian positif dari pihak eksternal, salah satunya di bidang penelitian khususnya publikasi. Hal ini menyita perhatian National University Singapore (NUS) untuk mengirimkan perwakilannya berkunjung ke Universitas Widyatama hari ini bertepatan dengan RTM. Prof. Obsatar menambahkan perlunya loyalitas dan sinergi dari seluruh sivitas akademika dalam rangka mewujudkan mutu pembelajaran dan meningkatkan peringkat Universitas Widyatama berdasarkan kriteria pemeringkatan yang dilakukan oleh Kemenrisetdikti. (Hms – 13Juli 2019)

 

6 Program Studi di Widyatama Raih Akreditasi Internasional ASIC

Setelah menerima Visitosi tim assessor Tim Asesor Accreditation Service for international Schools, Colleges & Universities (ASIC) pada Senin, 20 Mei 2019 yang lalu, diakhir Juni ini 6 Program Studi di Universitas Widyatama meraih pencapaian akreditasi internasional dari ASIC dengan nilai Premier Institution. Ke enam Program Studi yang meraih akreditasi tersebut yakni : S1 Manajemen, SI Akuntansi, S1 Bahasa Inggris, SI Sistem informasi, S1 Teknik Industri dan D3 Bahasa Jepang. Proses visitasi akreditasi telah dilakukan pada 20-23 Mei 2019 yang lalu. Akreditasi mengaudit berbagai aspek diantaranya proses penerimaan mahasiswa baru, proses pembelajaran, Teknologi Informasi, bentuk layanan untuk mahasiswa, beasiswa, prestasi mahasiswa, kerjasama, student exchange, keamanan dan kenyamanan mahasiswa sampai layanan purnastudi. Akreditasi ASIC (Accreditation for International Schools, Colleges, and Universities) merupakan lembaga penilaian pendidikan internasional independen yang berbasis di Inggris. Dengan capaian ini Universitas Widyatama telah meraih pengakuan dari dunia internasional sebagai Perguruan Tinggi yang berkualitas. Seluruh Civitas Academica Universitas Widyatama mengucapkan selamat atas diraihnya Akreditasi Internasional bagi 6 Program Studi. (Hms-28Juni2019)

National University of Singapura (NUS) Kunjungi Widyatama

Perwakilan National University of Singapura (NUS) Mr. Dexton mengadakan lawatan akademik ke Biro Kerjasama Universitas Widyatama pada Jum’at (12/07/2019). Tamu diterima di Ruang Rapat Rektorat Gedung Alantai2. Hadir pada pertemuan tersebut Rektor Universitas Widyatama, Dr. islahuzzaman, SE., M.Si., Ak., CA beserta jajarannya. Kunjungan dimaksudkan untuk menjajaki sejauh mana ke depan kedua pihak dapat bekerjasama. Mr. Dexton mewakili fakultas yang berbasiskan praktik bidang komputer dan menawarkan kepada alumni Widyatama yang berprestasi di bidang IT untuk dapat melanjutkan kuliah di NUS di area praktik IT dengan membuka kesempatan juga setelah lulus dari NUS dapat bekerja di Singapura. Lebih lanjut Mr. Dexton menyampaikan hal ini juga atas dorongan pemerintah Singapura yang membutuhkan tenaga terpelajar di bidang IT. Artinya akan ada kesempatan bagi alumni Widyatoma yang memiliki kemampuan di bidang IT untuk menambah ilmu di Singapura yang menjadi salah satu kiblat IT di Asia bersama Jepang dan Korea. Program studi lanjut jenjang Master ini merupakon program beasiswa dari NUS yang ditawarkan ke Widyatama atas dukungan dari pemerintah Singapura. (Hms-15Jull2019)
National University of Singapura (NUS) Kunjungi Widyatama

 

Workshop Lanjutan Penyusunan Borang Akreditas PT

Yayason dan Universitas Widyatama menggelar workshop Penyusunan Borang Akreditasi Perguruan Tinggi lanjutan di ruang Seminar Gedung B lantai 6. Workshop Penyusunan Borang Akreditasi Perguruan Tinggi lanjutan ini diikuti para pejabat struktural dan dosen, acara tersebut dilaksanakan pada hari Senin – Rabu, tanggal 15-17 Juli 2019 yang menghadirkan narasumber Bpk. Saepudin Nirwan, S.Kom., M.Kom. (Hms -16Jull 2019)

Butuh SDM Kuat Sukseskan Perusahaan

0

President Director PT. Amman Mineml Nusa Tenggam

‘Amman M ineral’ merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan. Sebelumnya memang ada yang janggal mengenai nama dari perusahaan kami, kebanyakan orang menyangka bahwa ‘Amman Mineral’ merupakan perusahaan air mineral, namun nyatanya bukan itu. Amman Mineral mempunyai banyak aktivitas dan program yang memang bukan hanya segi operasional pertambangan saja, namun terdapat pula program lainnya yang bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya yaitu bagaimana perusahaan kami dapat berkontribusi pada dunia pendidikan, seperti program pemberian beasiswa, program peningkatan infrastruktur serta program peningkatan kemampuan dan keterampilan (capability) bagi para stafpengajar maupun mahasiswa. Pentsahaan kami yang bergerak di bidang pertambangan membutuhkan program reklamasi yang hingga saat ini banyak diterpa isu negatif mengenai pertambangan liar. Saya mewakili manajemen PT Amman Mineral menyampaikan bahwa kami melakukan operasi pertambangan secara legal dan sesuai peraturan undang-undang dengan tidak merusak habitat ekosistem, serta meminimalisir dampak kentsakan lingkungan. Hal ini telah mampu kami lakukan dan terbukti hasilnya.

Berbicara mengenai sumber daya manusia dimanapun, khususnya di bidang pertambangan tentu kami sangat membutuhkan orang yang kuat dalam mensukseskan program kegiatan perusahaan. Ketika seorang lulusan perguruan tinggi dihadapkan pada keputusan 2 (dua) pilihan, yakni antara membuka usaha baru atau menjadi karyawan pada suatu perusahaan. Sebenarnya tergantung pada kondisi dan situasi yang dialaminya sendiri. Namun, saat ini sebagian besar lulusan perguruan tinggi menginginkan untuk bekerja dengan orang lain, padahal sebenarnya Indonesia sangat membutuhkan para ttalene muda yang berkecimpung dalam berbagai bidang usaha (menjadi pengusaha). Saya akan mencoba mengupas lebih banyak mengenai proses dalam mendapatkan suatu pekeijaan, karena sebetulnya bukan hanya dimulai dari proses ketika lulus kuliah saja namun kesiapan mental dan lahiriah pun harus menjadi perhatian penting saat memulai serta berada dalam lingkungan pekerjaan. Maksudnya yaitu pada saat mulai memasuki dunia kerja dan diterima sebagai karyawan baru, tentunya harus mampu beradaptasi sena siap dipindahkan ke beberapa posisi maupun wilayah lainnya (mutase,d11). Proses inilah yang harus dipahami oleh rekan-rekan yang baru memasuki dunia kerja. Saya sampaikan bahwa masa transisi dalam setiap jenjang posisi pekerjaan harus tetap kita siapkan dengan penuh kemantapan. Setiap bentuk kegagalan yang sering dialami selama bekerja yakni apabila kita tidak siap dengan proses transisi tersebut serta mudah mengalami kekecewaan dengan tidak menerima keadaaan yang sesungguhnya. Kesempatan yang diberikan pada dunia kerja tidak sebanyak yang diberikan dalam dunia pendidikan. Saya sering mengatakan bahwa “hidup itu tidak adil”, dan saya ingin kita semua mengambil sisi posilif

dari quotes tersebut. Dimana jika kita mengetahui bahwa hidup ini tidak adil, maka kita senantiasa akan mempersiapkan diri dalam menghadapi ketidakadilan yang akan kita ditemui pada dunia kerja atau bahkan pada hidup kita di masa mendatang. Sekilas berbicara mengenai kehidupan dunia pendidikan, dimana kita mampu bergaul dengan teman sebaya, kemudian banyak hal fleksibel yang dapat dilakukan tanpa keterikatan waktu, bahkan biaya pun masih dari orangtua. Sementara pada dunia kerja, yang kita siapkan tentu berbeda sekali. Kita bertemu orang baru dengan banyak perbedaan, kemudian durasi waktu bekerja pun telah ditentukan secara terjadwal. Dari segi finansial, rencana pertama yang dapat dilakukan pada saat lulus kuliah yaitu bagaimana mengelola elemen keuangan sendiri. Karena hanya dengan kemampuan finansial-lah kita dapat berbagi dan memberikan manfaat kepada orang lain. Selain penjelasan tadi, perlu dipelajari pula mengenai sofiskill. Softskill bukan hanya dibutuhkan pada saat kita mulai melamar pekerjaan, namun terus menerus hingga kapan pun, bahkan dengan posisi jabatan apapun. Sebuah sofiskill harus kita pelajari secara kontinyu dengan tanpa ada ujungnya. Saya ingin membuka pik iran rekan mahasiswa bahwa kebutuhan untuk dunia kerja, selain persiapan teknik iskille yang sudah dipelajari di perguruan tinggi, yang dibutuhkan kedepannya adalah menguatkan softskill yang kita miliki, sayangnya dalam mempelajari softskill harus juga dipraktekkan secara langsung. Kembali lagi seperti yang saya sampaikan di awal, yaitu tetap fokus dengan target tujuan kita kemudian menyiapkan diri dalam menghadapi berbagai rintangan serta menemukan solusinya. Sebetulnya tujuan yang kita lakukan ini hanya untuk membangun kepercayaan dari pimpinan manajemen perusahaan. Karena pada saat bekerja, harus menunjukkan kinerja yang sebaik mungkin dihadapan pimpinan.

Oleh sebab itu, softskill merupakan hal yang sangat penting dan perlu dilatih secara berkesinambungan. Kita harus mampu membangun komunikasi yang baik dengan orang-orang yang berada di lingkungan pekerjaan. Kenyataan dalam hidup ini, setiap orang cenderung senang bergaul dengan orang yang paling dia senangi. Tantangannya yakni dengan cara menjauhi sikap negatif serta mulailah berbaur dengan kebanyakan orang yang berfikir positif. Memang tidak mudah, akan tetapi saya yakin banyak hal yang bisa kita lakukan untuk melakukannya. Jika suatu saat Anda menjadi seorang pimpinan, berperanlah menjadi sesuatu yang berguna serta mampu membuat suasana perfonnance team dengan baik. Teruslah berfikir positif dalam segala hal yang mampu diberikan. Apabila bertemu dengan orang-orang yang bersikap negatif, maka sebisa mungkin kita harus menjaga jarak dengan tetap memberi masukan positif melalui pendekatan persuasif. Pesan saya adalah fokuskan diri dengan tetap memiliki tujuan hidup yang jelas & terukur, selalu ingin belajar mengembangkan potensi diri, serta berfikir positif dalam situasi maupun kondisi apapun. (Written by Silpiani Nur Utami & Editted by Abdul Rozak)

Mahasiswa Prodi Bahasa Jepang Raih Prestasi di Jepang Zuki Show UPI

Mahasiswo Prodi Bahasa lepang Muhammod Ikhsan Zulfo Firdaus meraih juara ke-3 Sokubun Contest, sementara Riki Ramdani meraih juara ke-3 Konji Contest di UPI. lapan Zuki Show UPI merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakon Universitas Pendidikan Indonesia,diisi lomba-lomba yang diikuti SMA dan perguruon tinggi se-lawa Barat. Keg iaton te rsebut mempertandingkan lomba-lomba bahasa don budaya lepang, yaitu: shuuji contest, kanji contest, speech contest, sokubun contest, kana contest, dan rodoku contest. Kegiatan ini dilaksonakan pada tanggal 6 – 7 April 2019 di Universitas Pendidikan lndonesia, Setiabudhi. ( Hms 2019)

Workshop Tinjauan Kurikulum Fakultas Bahasa

Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) adalah perwujudon mutu dan joti diri Bangsa terkait sistem pendidikan nasional, sistem pelatihan kerja nosional serto sistem penilaian kesetaraan copaian pembelajaran (learning outcomes), untuk menghasilkan sumber daya manusia bermutu dan produktif. Perguruan Tinggi sebagai pencetak sumberdaya manusia perlu mengupgrade kurikulum pembelajaran sesuai tuntutan jaman. Kurikulum dikembangkan untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan siap memasuki dunia kerja. Membangun keunggulan mahasiswa, Kemenristekdikti dan Perguruan tinggi terus berupoya mengembangkan kurikulum berstandarKKNI, serta SN DIKT1.
Dalam rangka tujuan di atas Fokultas Bahasa Universitas Widyatoma menggelar Workshop Tinjauan Kurikulum pada Selasa, 16 Juli 2019. Fakultas Bahasa yang menoungi Program Studi Bahaso Inggris dan Bahasa lepang merumuskon kurikulum berstandar KKNI dengan mengusung tema “Implementasi Kurikulum Prodi Bahasa Inggris dan Bahasa Jepang sesuai Jenjang KKNI”.

Hadir sebagai pembicara dari Prodi Bahasa Inggris H. Herman Rukmanadi (Direktur Bhara Tour & Trovel), don Dra. Sri Dewiyognti, M.Ed., M.A. (Ka. UPT Bahasa POLBAN). Sementara dari Prodi Bahasa lepang dihadiri Dr. Herniwati, M.Pd. (Ka. Prodi Bahaso Jepang UPI Bandung) dan Aswandi, M.Sc (Direktur PT. Aun Wahana laya, PT. Olympia Kogyou Indonesia). (Ed – 19 Juli 2019)

 

Mahasiswa Prodi Jepang Raih Prestasi Di Bunkasai UNPAD

Mahasiswa Prodi Bahasa lepang atas nama Raditya lagadhita memperoleh juara ke-3 Sakubun Contest dalam Bunkasai UNPAD. Pekan Budaya dan Bahasa lepang (Bunkasai UNPAD) merupokan kegiatan rutin tahunan yang diadakan Universitos Padjajoran. Pekon budaya yang menggelar lomba-lomba ini diikuti perguruon tinggi se-lowo Ba rat. Kegiaton tersebut berisi lombo-lombo Bahosa lepang, yakni : speech contest, sokubun contest, choukol contest, kano contest, konji contest, shuuji contest, dan karooke contest. Kegiatan dilaksonakan pado tonggal 28 – 29 Juni 2019 bertempot di Universitas Padjajoran latinangor. (Hms.- 2019)