Sunday, August 3, 2025
Home Blog Page 20

Ketua Yayasan Widyatama Sebagai Peneliti Terbaik

Ketua Yayasan Widyatama Sebagai Peneliti Terbaik

 

Baru-baru ini UTama meraih prestasi yaitu, tiga jajaran pimpinan masuk dalam 500

peneliti terbaik versi Indonesia versi Science and Technology Index (SINTA) tahun 2020. Menteri Kementrian Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/BRIN) – Prof. Bambang P.S. Brodjonegoro mengumumkan pemeringkatan versi Science and Technology Index SINTA series 1 tahun 2020 tersebut bersamaan dengan pengumuman 500 peneliti terbaik di Indonesia, secara daring, Kamis 28 Mei 2020 lalu.

Pada pengumuman itu Djoko Roespinoedji mendapat skor 1823,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 5 dan Google h-indek 5. Prof. Obsatar Sinaga – Rektor Universitas Widyatama, mendapat skor 3291,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 8, Google h-indek 9, sedangkan Prof. Haizam mendapat skor 3559,5 (penilaian selama tiga tahun) dengan nilai Scopus h-indek 7, Google h-indek 7.

Ketiganya aktif melakukan penelitian termasuk dalam publikasi ilmiah atau prosiding di jurnal internasional. Mereka juga pernah berkolaborasi mengharumkan nama Indonesia, dengan meraih Silver Award pada event ke-10 International Conference and Exposition on Inventions by Institutions of Higher Learning (PECIPTA, tahun 2019) di Malaysia. Event tersebut diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan Malaysia, tanggal 22-23 September 2019 lalu, di Universiti Tun Hussein Onn Malaysia. Tercatat ada sekitar 700 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan industri di Malaysia dan negara lainnya yang ikut serta pada event itu.

Djoko menjelaskan kampusnya akan terus menggelorakan pentingnya penelitian yang dipublikasikan, seperti publikasi karya ilmiah di jurnal internasional Scopus. Scopus merupakan basis data sitasi atau jurnal ilmiah yang dimiliki oleh Elsevier. Scopus mulai diperkenalkan tahun 2004 oleh Elsevier, salah satu penerbit terkemuka di dunia.

Capaian ini diharapkan bisa lebih meningkat di tahun-tahun berikutnya. Selain tentunya sebagai penyemangat bagi kami dan rekan-rekan dosen, termasuk mahasiswa UTama untuk melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah yang dipublikasikan. Ia akan mendukung penuh upaya civitas akademikanya menjadi kampus berbasis praktek dan penelitian. Tidak menitik beratkan pada teori, tegasnya, Sabtu, 6 Juni 2020 lalu.

Perlu diketahui selama ini kurikulum di perguruan tinggi umumnya masih mengadopsi metoda pembelajaran klasik yang lebih menitikberatkan teori ketimbang praktek. Widyatama akan meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)nya dengan mendukung dan memberi stimulus para dosen dan mahasiswa melakukan riset dan penelitian. Saat ini tercatat sekitar 280 dosen dan belasan ribu mahasiswa.

Djoko optimis dengan rencana UTama menjadi kampus berbasis riset dalam waktu dekat akan terwujud. Hal itu tidak terlepas dari dukungan jajaran pentingnya di UTama. (HmsUTama ? 7Juni2020)

 

UTama Sepakati MoU Dengan Universitas Kuningan Tingkatkan Publikasi Jurnal

UTama Sepakati MoU Dengan Universitas Kuningan Tingkatkan Publikasi Jurnal

 

Universitas Kuningan/Uniku ?menjalin kerja sama dengan Universitas Widyatama/UTama. Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang digelar secara virtual, dilanjut dengan Webinar Nasional dengan mengangkat tema Publikasi Jurnal Internasional Bereputasi, Kamis 18 Juli 2020) lalu.

Dr. H. Dikdik Harjadi, S.E., M.Si., Rektor Universitas Kuningan dalam sambutannya mengungkapkan bahwa MoU antara Unika dan UTama sudah direncanakan sejak lama dan sempat beberapa kali tertunda akibat Pandemi COVID-19. Tetapi, alhamdulillah, walaupun dilakukan secara virtual kegiatan ini tetap bisa terlaksana dengan lancar.

Rektor Uniku menyampaikan ucapan terima kasih kepada UTama yang berkenan bekerja sama dengan Uniku. UTama adalah salah satu universitas besar di Jawa Barat dan tentu memiliki pengalaman yang cukup mumpuni untuk menjadi sebuah universitas yang berkualitas.

Lebih lanjut, dikatakan bahwa kerja sama itu merupakan salah satu upaya yang dilakukan Uniku untuk berdiri sejajar dengan perguruan tinggi lainnya. Dua minggu yang lalu, Universitas Kuningan merayakan Dies Natalis yang ke-17. Di usia yang masih relatif muda ini kami mempunyai mimpi untuk bisa berdiri sejajar dengan perguruan tinggi lain. Nah, kata kuncinya tentu harus lebih keras belajar. Belajar ini dapat dilakukan salah satunya elalui kerja sama dengan berbagai pihak.

Rektor Uniku pun berharap kerjasama tersebut dapat digunakan sebagai ??sarana mengembangkan berbagai potensi yang ada di civitas akademikanya. Karena itu, kerja sama ini diharapkan akan menjadi awal untuk mengembangkan berbagai potensi yang ada di UTama ataupun di Uniku, dan juga menjadi gerbang untuk menjalin kerja sama di berbagai bidang, khususnya Tri Dharma Perguruan Tinggi, kata Dr. H. Dikdik Harjadi, S.E., M.Si., Rektor Unika.

Sementara itu Ketua Yayasan Widyatama, Djoko S. Roespinoedji, SE., PG., Dip. mengatakan kerja sama antara UTama dan Uniku sebagai upaya untuk mengembangkan daya saing perguruan tinggi sekaligus menguatkan citra dan mutu perguruan tinggi. Ucapan terima kasih kami sampaikan atas kepercayaan yang telah diberikan kepada Universitas Widyatama. Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi atau kerja sama antar perguruan tinggi yang dapat dijadikan sebagai sarana untuk mengembangkan daya saing dan mutu perguruan tinggi sehingga semakin dipercaya oleh masyarakat dan bermanfaat bagi kita semua, ujarnya.

Ia juga mengungkapkan UTama menduduki peringkat cukup strategis di antara perguruan tinggi di Indonesia. Tahun 2019 menduduki peringkat 95 dari 4.682 perguruan tinggi di Indonesia versi Kemenristekdikti. Di samping itu, UTama berada di peringkat ke-6 se-Jawa Barat versi Unirank dan telah menerbitkan 661 artikel dengan jumlah dosen 273 orang dalam jurnal terindeks Scopus sejak Oktober 2018.

Sementara itu, ?Prof. H. Obsatar Sinaga – Rektor UTama menjelaskan bahwa kolaborasi tersebut merupakan bentuk lain kerjasama antar perguruan tinggi. Terlebih LLDIKTI Wilayah IV Jabar & Banten telah menunjuk UTama membantu perguruan tinggi yang ada dalam hal peningkatan kualitas penulisan dan publikasi jurnal internasional terindek Scopus. Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa LLDIKTI Wilayah IV meminta agar rekan-rekan perguruan tinggi yang ada di Jabar & Banten dibantu dalam menulis jurnal.

Uniku adalah salah satu kampus yang telah menandatangani MoU, kata Prof. H. Obsatar yang memiliki personal garansi dalam menerbitkan jurnal internasional terindek Scopus di Eropa dan Amerika Serikat.

Slot yang akan diberikan kepada Unika, menurutnya UTama akan memberikan 500 slot publikasi jurnal internasional. Jadi setiap universitas yang bekerja sama kami tawarkan 500 artikel dalam satu tahun. Kalau mampu mereka ambil ya silakan, tapi umumnya di angka 100 artikel jurnal internasional yang akan dipublikasikan oleh setiap kampus yang telah melakukan MoU, imbuh Prof. H. Obsatar. Setelah MoU ke depan akan dilakukan MoA untuk menentukan bagaimana tidak lanjut kolaborasi penulisan jurnal internasional antara dosen Unika dan UTama.

Setelah penandatanganan? MoU dilanjutkan Webinar Nasional mengenai penulisan jurnal internasional dengan pemateri Prof. H. Obsatar. Webinar membahas berbagai cara menghadapi jurnal internasional, bersikap kepada jurnal yang diskontinu serta memahami bagaimana jurnal yang mengalami upgrading.

Prof. H. Obsatar pun menunggu rekan-rekan perguruan tinggi lainnya melakukan MoU juga MoA, sebagai upaya peningkatan kualitas perguruan tinggi, khususnya dalam publikasi jurnal internasional. Kami tidak mau maju sendiri, ingin berbagi dengan kampus lainnya, jelas Prof. H. Obsatar. (HmsUTama ? 19Juni2020)

UTama Gelar Bursa Kerja Online, sebagai Kepedulian Terhadap Masyarakat

UTama Gelar Bursa Kerja Online, sebagai Kepedulian Terhadap Masyarakat

Banyak dampak dirasakan berbagai pihak akibat pandemi COVID-19 yang tengah melanda tanah air selama lima bulan terakhir ini.Salah satunya pengangguran baru bertambah karena pemutusan hubungan kerja (PHK). Kekhawatiran tidak bisa terelakan. Mereka yang terkena PHK kini kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya, karena tidak berpenghasilan layaknya saat mereka bekerja.

Begitu juga lulusan yang baru menyelesaikan studi, menunggu wisuda di perguruan tingginya, sekaligus berusaha mendapatkan pengalaman dan pekerjaan. Melihat kondisi itu Universitas Widyatama (UTama) tergerak hadir serta berusaha memberikan solusi di tengah pandemi.? Yakni, menggelar bursa kerja/Career Day UTama 2020 dalam jaringan ?selama 19 hari. Career Day tersebut dihelat dari tanggal 24 Juli-15 Agustus 2020.

Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M. Si., Rektor Universitas Widyatama menjelaskan bahwa apa yang dilakukan ini, merupakan jawaban terhadap kekhawatiran banyak orang yang ingin memperoleh pekerjaan. Tidak sedikit masyarakat yang berpikir apakah di tengah pandemi ini betul-betul banyak perusahaan yang tidak membutuhkan tenaga kerja. Apakah betul bahwa semua perusahaan kemudian memberhentikan pegawainya. Ataukah mereka memang tidak pernah melakukan pembaharuan terhadap pegawai. Ternyata jawabannya, mereka masih membutuhkan pekerja, mereka masih menerima pegawai baru, mereka harus melakukan pembaharuan pembaharuan sistem kerja mereka, kata Prof. H. Obsatar, Jumat 24 September 2020 lalu.

Awalnya banyak kalangan sempat bertanya juga kenapa mengadakan bursa kerja/Career Day di masa pandemi. Ternyata kami mendapat sambutan dari banyak perusahaan terutama dari puluhan perusahaan yang sudah bekerjasama dengan Univeristas Widyatama dan telah melakukan MoU. Mereka bersepakat agar kami dapat membantu memfasilitasinya antara pencari kerja dan perusahaan itu, jelasnya.

Saat ditanya kenapa selama 19 hari? Rektor mengungkapkan bahwa hal itu untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi pencari kerja. Berharap dengan waktu yang panjang tersebut bisa menjaring calon tenaga kerja yang sebenarnya membutuhkan pekerjaan, terangnya. Terlebih angka 19 tersebut sama dengan usia Universitas Widyatama yang berulang tahun di bulan Agustus (tanggal 2 Agustus).

Khawatir informasi Bursa Kerja ini tidak langsung diketahui oleh seluruh masyarakat. Kami memberikan informasi melalui medsos. Atas penyelenggara itu Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) rencananya memberikan penghargaan kepada Kampus UTama sebagai penyelenggaran Career Day Online terlama di Indonesia.

Ternyata ihktiar kami mendapat perhatian dari pihak MURI, dan rekan-rekan mendorong kami untuk mendaftarkannya ke rekor MURI. Intinya dengan kegiatan Career Day kami bersyukur bisa membantu masyarakat, sekaligus memecahkan persoalan bangsa dalam hal perekrutan tenaga kerja, tegas Prof. Obsatar.

Sementara itu Ketua Pelaksana, Pipin Sukandi mengatakan Career Day UTama online tersebut memiliki animo tinggi, diikuti 30 perusahaan. Perusahaan besar ikut besar, mereka memiliki kebutuhan tenaga kerja baru yang banyak. Ada beberapa lowongan kerja yang memang belum terisi. Kami memilih perusahaan yang turut serta dan ada juga yang tidakak bisa ikut. ?Karena dilakukan secara online, perusahaan melakukan presentasinya melalui aplikasi zoom. Per-harinya ada sekitar dua atau tiga perusahaan melakukan presentasi terhadap pencari kerja. Umumnya setiap hari kegiatan dimulai dari pukul 08.00 sampai 16.00.

Lebih lanjut Pipin menjelaskan setiap perusahaan diberi waktu selama 2 jam, pada setiap sesi peserta atau pencari kerja dibatasi untuk 500 orang. Selanjutnya Perusahaanmemberikan informasi lanjutan apakah si pelamar kerja bisa mengirimkan CV via email ataupun melakukan sesi tanya jawab langsung terhadap peserta. Di hari pertama, Jumat 24 September 2020 tercatat sekitar 1000 orang mengikuti atau mencari lowongan kerja.

Awan Rahargo perwakilan MURI menyatakan apabila pelaksanaan Career Day? bisa berjalan mulus selama 19 hari, maka Kampus UTama akan mendapatkan penghargaan rekor MURI untuk kali kelima. Serta sebagai penyelenggara bursa kerja online terlama dan kali pertama di Indonesia.

Awan Rahargo menyatakan bahwa apabila tercapai, maka Widyatama sudah menjadi bagian keluarga besar MURI. Sebelumnya UTama sudah empat kali meraih penghargaan rekor MURI, yaitu Widyatama berpagar buku, seminar terlama se-Indonesia selama 39 jam nonstop, sesuai dengan ulang tahun Yayasan Widyatama ke 39, salah satu dosen Fakultas Teknik sebagai penulis buku IT dan pengarang buku terbanyak, dan mengadakan pameran jobfair terlama 48 jam nonstop. Berikut perusahaan beberapa perusahaan yang berpartisipasi: ?Bank Mandiri, PT. Pharos Indonesia, PT. OCBC NISP, PT. Adi Makmur Sentosa/Orang Tua Grup, dll. (HmsUTama ? 24Juli2020)

Tingkatkan Passive Income Melalui Investasi Saham

Tingkatkan Passive Income Melalui Investasi Saham

 

Universitas Widyatama (UTama) memiliki perhatian besar kepada masyarakat luas. Hal itu merupakan bentuk nyata implementasi Tridharma Perguruan Tinggi.

Salah satunya sebelum pandemi Covid 19 – para Dosen UTama melakukan pengabdian kepada masyarakat (PKM) terhadap mahasiswa Fakultas Bisnis Manajemen (FBM). Kegiatan diselenggarakan selama satu hari di Gedung K Universitas Widyatama, Jalan Cikutra No. 204-A.

Kegiatan ini kolaborasi antara dosen Fakultas Bisnis dan Manajemen, dan ?PT Phintraco Sekuritas selaku praktisi pasar modal, kata Dr. Deden Sutisna, M.N., S.E., M.Si., Wakil Rektor II, Bidang Keuangan dan SDM, yang saat itu menjadi Dekan FBM dan ketua Cluster 14.

Para peserta antusias menerima ilmu baru mengenai saham. Mereka berharap dapat segera mempraktekannya secara langsung. Bahkan, ada beberapa mahasiswa yang sudah menanyakan bagaimana prosedur menjadi seorang investor di pasar modal. Mereka berharap kegiatan serupa bisa diadakan secara berkesinambungan.

Agar para mahasiswa yang antusias, berinvestasi di pasar modal dapat merealisasikan dan praktek secara langsung dengan bertransaksi saham. (HmsUTama ? 25Juli2020)

Di Usia 19 Tahun, UTama Berusaha Raih Peringkat 60 PT Nasional

Di Usia 19 Tahun, UTama Berusaha Raih Peringkat 60 PT Nasional

 

Universitas Widyatama/UTama menargetkan masuk minimal 50 atau 60 besar universitas terbaik se-Indonesia di 2020. Optimisme ini didasari salah satunya capaian Universitas Widyatama di 2019 yang masuk peringkat ke 95 universitas terbaik se Indonesia.

Menurut Ketua Yayasan Widyatama, Djoko S. Roespinoedji, momentum ulang tahun ke-19 yang jatuh pada Senin 2 Agustus 2020 ini menargetkan UTama masuk 50 atau 60 universitas terbaik se-Indonesia. Target tersebut diyakini bisa diraih dengan kerjasama tim mulai dari prodi, biro-biro, unsur pimpinan dan rektorat semua bersatu untuk merealisasikannya.

Peringkat ke-95 universitas terbaik secara nasional memang capaian baik dan patut dipertahankan, dan harus ditingkatkan lagi. Kita tentu punya strategi dan mudah-mudahan progres yang saat ini kita lakukan mampu merealisasikan target tersebut, tuturnya usai acara HUT Universitas Widyatama ke-19 di Bandung, 3 Agustus 2020.

Selain target masuk peringkat 50 atau 60 universitas terbaik se-Indonesia, lanjut Djoko, di usianya yang ke-19 ini Universitas Widyatama akan tetap konsisten berkontribusi dalam mencerdaskan bangsa melalui pendidikan berkualitas, baik untuk skala Jawa Barat maupun nasional. Sebab, hanya melalui pendidikan berkualitas dan mumpunilah sebuah negara bisa maju, dan mampu bersaing dengan negara lain.

Insyallah Universitas Widyatama akan terus berupaya semakin baik, dan kita sudah menunjukkannya, salah satunya pandangan-pandangan atau pikiran Rektor Universitas Widyatama menjadi rujukan pemerintah dalam membuat kebijakan. Artinya pikiran kita selama ini sejalan dengan pemerintah, strategi kita untuk meningkatkan pendidikan tinggi sama dengan pemerintah atau Univeritas Widyatama on the right track dalam meningkatkan kualitas pendidikan, tegasnya.

Djoko menambahkan, sebagai bentuk rasa syukur di ulang tahun ke-19 ini Universitas Widyatama akan melakukan berbagai kegiatan salah satunya orasi ilmiah yang konsepnya tentu saja akan disesuaikan dengan kondisi pandemi Covid-19. Kemudian, akan melakukan webinar dengan topik yang akan diangkat ihwal peningkatan kualitas pendidikan dan evaluasi kurikulum di tengah pandemi Covid-19.

Ditempat yang sama, Rektor Universitas Widyatama Prof. Obsatar Sinaga menambahkan optimisme Univeritas Widyatama masuk 50 atau 60 universitas terbaik se-Indonesia di 2020 salah satunya out put artikel yang dipublikasikan di Scopus. Universitas Widyatama sampai saat ini sudah mampu mempublikasikan dokumen artikel atau jurnal internasional sekitar 914. Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan Universitas Islam Negeri (UIN) yang 700 artikel atau jurnal internasional.

Saya sangat berharap di usia 19 tahun ini? Universitas Widyatama masuk 50 atau 60 universitas terbaik se-Indonesia. Saat ini kita sudah melakukan proses pemeringkatan yang diikuti lebih dari 4.800 universitas. Tak hanya target masuk 50 atau 60 universitas terbaik, Universitas Widyatama pun berharap akan semakin fokus untuk mengabdi kepada masyarakat melalui pendidikan dengan melakukan peningkatan pendidikan. (HmsUTama ? 03Ags2020)

Pelatihan Calon Asesor LSP-BNSP, Tingkatkan Kualitas Lulusan

Pelatihan Calon Asesor LSP-BNSP, Tingkatkan Kualitas Lulusan

Universitas Widyatama (UTama) terus berupaya meningkatkan kualitas layanan pendidikan, salah satu unsur penting adalah memiliki sumber daya manusia (SDM) yang handal dan kompeten. Komitmen tersebut diwujudkan UTama dengan menggelar pelatihan calon asesor Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) UTama ke-1.

Pelatihan diikuti 48 orang calon asesor UTama, dan dilaksanakan di kampus UTama selama lima hari, dari tanggal 3-7 Agustus 2020 lalu.

Pelatihan calon Asesor LSP-BNSP ini meliputi 18 skema kompetensi, yang terdiri dari bidang ekonomi manajemen, akuntansi, teknik, desain komunikasi visual dan Bahasa Inggris. Sedangkan pemateri disampaikan langsung oleh master asesor termasuk tim pengujinya.

Hadir pada kesempatan itu Wakil Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Miftakul Azis. Dalam pembukaan kegiatan pelatihan tersebut beliau menjelaskan, bahwa asesor kompetensi adalah personil yang nantinya melakukan asesmen kompetensi atau uji kompetensi pada saat LSP di Universitas Widyatama sudah beroperasi. Asesor merupakan personil yang sangat penting, sumber dasar sertifikasi yang harus dimiliki setiap LSP pada saat memproses izin lisensi ke BNSP. Karena asesor kompetensi adalah salah satu sumber daya utama, untuk bisa melakukan sertifikasi kompetensi. ?Untuk kitu, saya sangat berharap peserta dapat mengikuti dengan baik dalam waktu yang relatif singkat, sehingga pada akhir para peserta pelatihan sudah dinyatakan kompeten terhadap kompetensi asesor, jelas Mifkatul Aziz, Senin, 3 Agustus 2020 lalu.

Lebih lanjut Mifkatul mengatakan kompetensi yang harus dimiliki dan dikuasai oleh asesor kompetensi ada tiga, yaitu kompetensi merencanakan asesmen, melaksanakan asesmen dan memberikan kontribusi dalam validasi asesmen. Hal itu yang dilatihkan selama empat hari ini.

Atas apa yang dilakukan oleh UTama melaksanakan kegiatan pelatihan calon asesor LSP, Mifkatul sangat mengapresiasi. Tentu ini adalah bagian penting, bahwa ke depan Universitas Widyatama mempunyai kontribusi yang positif. Kontribusi yang besar terhadap pembangunan SDM yang kompeten. Termasuk SDM yang berkualitas, SDM unggul yang diakui kompetensinya oleh industri. Dalam kontek ini, profesi-profesi lulusan Universitas Widyatama akan semakin cepat membangun ekosistem SDM kompeten dan unggul di Indonesia, pungkasnya.

Sementara itu, Rektor UTama – Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M. Si. mengatakan rasa bangga atas dukungan BNSP dan hadirnya para master asesor handal, sehingga bisa meningkatkan mutu proses pelayanan pendidikan di UTama agar semakin meningkat.

Ia menambahkan bahwa LSP Universitas Widyatama baru dirintis pada November tahun 2019. Bertujuan untuk memperkuat tingkat kompetensi mahasiswa di semua fakultas di lingkungan UTama. Semua lulusan Universitas Widyatama wajib memiliki sertifikasi pada saat mereka lulus atau keluar menjadi alumni sehingga dapat berdaya saing tinggi, pungkas Rektor UTama. (HmsUTama ? 08Ags2020)

Unit Perpustakaan Kembali Raih Akreditasi A

Unit Perpustakaan Kembali Raih Akreditasi A

Perpustakaan Universitas Widyatama (UTama) kembali meraih capaian akreditasi perpustakaan dengan nilai A.? Capaian tersebut sebagai bentuk komitmen semua jajaran UTama, unit Perpustakaan dalam rangka mengembangkan potensi peserta didik menjadi lulusan yang mampu berkontribusi di masyarakat.

Kepala Perpustakaan UTama, Cucu Hodijah, S.Sos., M.M. menerima langsung sertifikat akreditasi perpustakaan dari Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi. Sertifikat diserahkan di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Jalan Salemba No. 28 A Jakarta, pada Jumat 7 Agustus 2020 lalu. Penerimaan akreditasi A ini menjadi kado manis di hari jadi UTama ke-19, 2 Agustus 2001.

Atas capaian Perpustakaan UTama mempertahankan nilai akreditasi A, Drs. Supriyanto, M.Si., Kepala Bidang Pengembangan Perpustakaan Sekolah dan Perguruan Tinggi memberikan apresiasi dan selamat.

Saya berpesan untuk tidak berpuas diri dengan nilai yang diperoleh, serta tetap meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pengguna perpustakaan di Universitas Widyatama, tegasnya. (HmsUTama ? 10Ags2020)

UTama Menuju Peringkat 50 Besar PT, Menuju PT Berbasis Riset

UTama Menuju Peringkat 50 Besar PT, Menuju PT Berbasis Riset

Pemeringkatan PT versi Kementerian Pendidikan & Kebudayaan ? Dit. Pendidikan Tinggi setiap tahun dimaksudkan untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan Tridharma perguruan tinggi, sekaligus upaya mendorong kontribusi PT dalam menjawab permasalahan masyarakat.

Sehingga masyarakat pun bisa menentukan pilihan yang tepat dalam memilih perguruan tinggi terbaik, sebagai tempat menimba ilmu demi meraih asa dan membangun Indosnesia Emas di tahun 2045.

Dari tahun ke tahun indikator penilaian pemeringkatan selalu dinamis. Namun untuk hal publikasi jurnal/karya ilmiah para dosen tetap tinggi poinnya (sekitar 38%). Terlebih untuk publikasi jurnal internasional bergengsi salah satunya terindek Scopus.

Terkait hal di atas Universitas Widyatama yang dipimpin Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M. Si. mendorong para dosen menulis artikel/hasil penelitian dan dipublikasikan melalui jurnal internasional terindek Scopus. Upaya tersebut dalam rangka meningkatkan capaian di atas.

Tahun 2019 peringkat Universitas Widyatama sebagai PTS berhasil masuk dalam top 100, tepatnya masuk peringkat 95, perguruan tinggi terbaik se-Indonesia. Untuk tahun ini Rektor Universitas Widyatama menargetkan bisa masuk 50 besar. ???? Namun, Ketua Yayasan, Djoko S Roespinoedji mengatakan kalau masuk 60 besar juga sudah alhamdulilah luar biasa. Ujar Rektor Universitas Widyatama.

Upaya yang dilakukan menurut Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama, Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi diantaranya memfasilitasi sekitar 276 dosen UTama dari lima fakultas termasuk pascasarjana mengambil bagian dalam riset dan penulisan dalam jurnal.

Dalam penulisan jurnal terindek Scopus dosen Universitas Widyatama berkolaborasi dengan dosen dari kampus mancanegara, yang telah menjalin MoU. Di antaranya dengan Universiti Putra Malaysia, International University of Malaya-Wales (IUMW), San Francisco State University (Amerika Serikat), University of Oxford (Inggris), National University of Singapore dan lainnya.

Kami membuat strategi khusus dimana para dosennya dalam membuat artikel dikelompokkan ke dalam 44 klaster. Setiap klaster bidangnya sama. Dalam setiap kluster diisi kurang lebih 7 orang dosen, dan ditunjuk satu orang sebagai ketua klusternya. Mereka kami beri motivasi. Terutama ketua klaternya sebagai penanggung jawab untuk memotivasi para anggotanya menulis jurnal yang bagus. Dosen yang kurang tahu terhadap penulisan artikel didorong oleh penanggung jawabnya. Agar tulisannya lebih baik dan bermutu.

Tidak dipungkiri untuk publikasi tersebut tentu memerlukan biaya yang cukup besar, dan itu didukung sepenuhnya oleh Yayasan Widyatama melalui alokasi dana khusus. Apabila tulisan mereka diterima editor dari Amerika Serikat atau Eropa, maka Yayasan Widyatama akan membiayai publikasi jurnal dosen tersebut.

Insya Alloh dengan segala upaya kami, Universitas Widyatama bisa masuk 50 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia, sekaligus meletakkan dasar bagi UTama menjadi kampus berbasis riset di Jabar khususnya. Kampus kami ingin berbasis riset, dalam kaitan itu rencana ?kami pada tanggal 26 November 2020 akan mengadakan gelaran WI-CAN ? Widyatama International Academic Competitons & Exhibitions yang kedua diikuti perguruan tinggi di Jawa Barat. Event yang telah digelar tahun 2019. Event WI-CAN ini akan menggelar berbagai lomba, khususnya di bidang teknik dan hasil penelitian. (HmsUTama ? 15Ags2020)

UTama Pecahkan Rekor Dunia Bursa Kerja Daring

UTama Pecahkan Rekor Dunia Bursa Kerja Daring

Dalam upaya terus mengembangkan kemitraan dengan dunia usaha dan industri, serta pengembangan karir para lulusan. Widyatama setiap tahun menyelenggarakan Bursa Kerja yang menjembatani kepentingan dunia usaha dan industri serta para alumni Widyatama. Apalagi disaat pandemi Covid-19 yang berdampak bagi dunia usaha dan dunia kerja.

Namun Universitas Widyatama (UTama) berusaha memfasilitasi kebutuhan tersebut dengan konsisten menggelar kegiatan Career Day UTama yang kali ini diselenggarakan secara online/dalam jaringan (daring) melalui aplikasi zoom.

Kegiatan Career Day UTama, tahun lalu digelar secara langsung di Gedung Serba Guna (GSG) UTama. Namun karena kondisi pandemi agar nbursa kerja tetap bisa berlangsung, maka diadakan secara daring oleh Pusat Karir UTama.

Career Day UTama dilaksanakan selama 19 hari, dari tanggal 24 Juli sampai dengan 15 Agustus 2020. Angka tersebut sesuai dengan hari jadi UTama yang ke-19. Tepatnya berulang tahun setiap tanggal 2 Agustus.

Ajang itu pun berhasil menyedot 8000 lebih pencari kerja untuk ratusan lowongan kerja yang ditawarkan sekitar 29 perusahaan negeri swasta, baik itu BUMN, per-bank-an, manufaktur dan lainnya. Atas capaian itu, Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), memberikan penghargaan kepada Kampus UTama sebagai penyelenggara Career Day Online terlama dan memecahkan rekor dunia.

Menurut Jaya Suprana apa yang dilakukan oleh UTama sangat berarti bagi bangsa Indonesia. Terlebih di tengah pandemi COVID-19 banyak yang terkena PHK dan yang belum memperoleh pekerjaan. Adanya bursa kerja daring sangat membantu mereka yang membutuhkan pekerjaan. Maka dengan bangga menyatakan rekor yang dicetak Widyatama bukan sebatas rekor nasional melainkan rekor dunia, via konferensi video, Sabtu? 15 Agustus 2020 lalu.

Di samping itu MURI juga memberikan penghargaan kepada Kepala Pusat Karir Universitas Widyatama, Pipin Sukandi sebagai penggagas bursa kerja secara daring terlama melalui aplikasi Zoom. Hari ini Widyatama mendapatkan penghargaan MURI atas pencapaian rekor bursa kerja terlama secara online oleh perguruan tinggi di dunia, kata Jaya Suprana.

Atas capaian itu Rektor UTama, Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S. Pd., M. Si., bersyukur dan bangga atas capaian itu.

Kepada awak media Rektor UTama memaparkan bahwa tujuan utama dari Career Day Universitas Widyatama ingin membantu pemerintah dalam mengatasi salah satu permasalahan bangsa. Sebetulnya kita bukan mau mengejar rekor MURI. Kami tadinya mencoba untuk memecahkan salah satu masalah bangsa, yaitu mengenai tenaga kerja. Di mana pada masa pandemi ini banyak perusahaan yang melakukan PHK. Juga tidak sedikit yang tidak menyerap atau membuka lowongan kerja. Keniscayaan saja tidak mencari rekor MURI. Tetapi kami berterima kasih kepada Rekor MURI Indonesia, ternyata Rekor MURI dunia Indonesia memberikan penghargaan kepada apa yang kita lakukan, ini sebuah prestasi, imbuhnya.

Rektor menjelaskan lebih lanjut bahwa perusahaan yang turut serta merupakan perusahaan yang sudah berkolaborasi dengan Widyatama. Ada 29 perusahaan dari 48 perusahaan yang telah melakukan kolaborasi. Unit HRD mereka membuka lowongan baru. Kami mengajak mereka untuk menerima kembali karyawan baru, tuturnya.

Saat ditanya mengenai lulusan Universitas Widyatama, Rektor menjelaskan bahwa paling lama tiga bulan masa tunggu, lulusan UTama setelah lulus memperoleh kerja. Kalau yang berprestasi biasanya, lulusan kami langsung terserap di 48 perusahaan yang sudah melakukan kolaborasi. Ada 4-8 lulusan terbaik langsung diterima. Sejak tahun 2019, mahasiswa UTama dibekali oleh keterampilan yang sesuai dengan program studinya.

Saat ini UTama telah memiliki 18 skema sertifikasi Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) sesuai dengan program studi yang ada. Bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) untuk memberikan sertifikat yang dikeluarkan Kementrian Tenaga Kerja, kepada mahasiswanya ketika lulus dan telah mengikuti pelatihan.

Selain itu setiap semester mahasiswa UTama akan memperoleh sertifikat keahlian yang dikeluarkan oleh rektor berdasarkan kepakarannya. Misalnya mahasiswa menggeluti ilmu komputer atau sistem informasi maka di semester 1 belajar database, seluruh mata kuliah harus mendukung ke database. Tidak ada lagi mata kuliah pengantar. Setelah lulus dia akan mendapat sertifikat dari Rektor, sertifikat database. Semester dua dia belajar pemograman atau programmer, maka semua mata kuliah mengarah ke programmer. Materi kuliah yang tidak berhubungan dengan programmer tidak dilibatkan, jelasnya.

Sehingga ketika lulus, mahasiswa betul-betul menjadi seorang pakar. Umpamanya dalam empat semester tidak bisa lanjut kuliah sudah dapat empat sertifikat dari Rektor setara D-2. Sejak tahun 2019, UTama dapat skema dari BNSP, imbuhnya.

Kembali terkait pemecahan rekor MURI, Pipin Sukandi, menjelaskan dalam sehari ada sekitar satu sampai tiga perusahaan yang melakukan interview atau pemaparan terhadap pelamar kerja. Dari jam 10 pagi sampai jam 4 sore sesuai dengan jam kerja perusahaan. Untuk perusahaan diberikan meeting ID dan password, para peserta masuk ke dalam jadwal yang telah ditentukan oleh panitia, paparnya.

Pada kesempatan itu masing-masing perusahaan kurang lebih diberi waktu 2 jam. Setiap perusahaan ada yang langsung melakukan interview kepada calon pelamar. Lowongan kerja yang dibuka mulai dari teller, customer service, asisten direktur, desain grafis, content creator, dan lain sebagainya. Bagi UTama capaian rekor MURI ini kali kelima diraih, dan kini diakui menjadi bagian keluarga besar MURI. (HmsUTama ? 18Ags2020)

Peringkat UTama Melonjak, Diapresiasi Kepala LLDIKTI IV

Peringkat UTama Melonjak, Diapresiasi Kepala LLDIKTI IV

Universitas Widyatama (UTama) tahun 2020 ini berhasil?menduduki peringkat ke-57 perguruan tinggi terbaik se-Indonesia versi Kemendikbud – Dikti yang diumumkan, Selasa 18 Agustus 2020 lalu. Terjadi kenaikan peringkat dari tahun sebelumnya pada peringkat 95.

Variabel penilaian meliputi: input, output proses, dan outcome. Dimana variabel penilaian itu agak berubah dari tahun lalu yang meliputi penilaian SDM, publikasi, kemahasiswaan inovasi serta kelembagaan.

Raihan peringkat UTama tahun ini melampaui target Yayasan sebagaimana diutarakan Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP., Ketua Yayasan Widyatama, yakni peringkat 60. Kami memaknai pemeringkatan perguruan tinggi ini menjadi suatu wujud prestasi dan juga kemajuan lembaga kami. Artinya ini menggambarkan bahwa proses kegiatan akademik berikut segala aspek pendukungnya berjalan dengan baik.

Ada beberapa strategi yang dilakukan Prof. H. Obi Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, S. IP., M. Si. Rektor UTama dan jajarannya dalam meraih capaian itu. Salah satunya meningkatkan publikasi jurnal internasional terindek Scopus bagi para dosen. Tercatat sekitar 276 dosen UTama dan 916 artikel yang dipublikasikan di jurnal internasional.

Dalam penulisan jurnal terindek Scopus, dosen Universitas Widyatama berkolaborasi dengan para dosen dari kampus mitra luar negeri, yang telah menjalin MoU. Di antaranya dengan Universitas Putra Malaysia, University Malaya of Wales, San Francisco State University (Amerika Serikat), University of Oxford (Inggris), National University of Singapore dan lainnya. Dalam kaitan itu UTama juga mengajak kerjasama banyak kampus yang ada dalam naungan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV dan lainnya. Di antaranya dengan Universitas Esa Unggul, Universitas Buana Perjuangan Karawang.

Atas capaian Universitas Widyatama, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar & Banten, Prof. Dr. Uman Suherman, AS., M.Pd. memberikan apresiasi. Dengan capaian dan kerjasama tersebut, saya mengucapkan selamat atas upaya dan keberhasilan Universitas Widyatama yang mampu menembus dan meningkatkan visi Widyatama, 19 Agustus 2020 lalu. Sebagai Kepala LLDIKTI Wilayah IV saya bangga, karena prestasi Widyatama bukan semata memikirkan kemajuan Widyatama sendiri tetapi juga mengajak kampus lainnya. Yang pada akhirnya Widyatama bisa meningkat prestasinya.

Ditegaskan pula agar Widyatama tidak cukup puas dengan apa yang dicapai sekarang ini. Karena Widyatama memiliki potensi untuk lebih meningkat. Apa yang dicapai Widyatama pada hari, atas kehendak Allah SWT, karena saya tahu orang-orang di Widyatama itu religius, pungkasnya. (HmsUTama ? 21Ags2020)